CIBINONG, Today – Pemerintah Kabupaten BoÂgor tetap tenang meski Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menghentikan penyaluran dana hibah untuk kota/kabupaten penyangga pada tahun ini. Pasalnya, daerah seperti Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, terlambat mengajukan proÂposal bantuan.
Bupati Bogor, Nurhayanti mengatakan, BanÂprov DKI dibahas melalui Badan Kerja Sama Pembangunan (BKSP) Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan Cianjur ( Jabodetabekjur) terlebih dahulu.
“Kalau mau dikasih, yang jangan terlalu lama, supaya bisa segera digunakan. Kalau tidak dikasih ya tidak apa-apa. Kita tidak bisa memakÂsa mereka juga,†kata Nurhayanti, kepada BOÂGOR TODAY, Senin (1/2/2016).
Ia hanya meminta Gubernur DKI, Basuki TjaÂhaja Purnama menepati janji kepada masyarakat Cileungsi sesuai dengan tuntutannya soal penÂgangkutan sampah.
“Khusus janji ke masyarakat Cileungsi saya kira harus dipenuhi,†lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) KabupatÂen Bogor, Syarifah Sofiah optimis Pemprov DKI tetap memberi bantuan untuk Bodetabekjur.
Menurutnya, ada kesalahan teknis dalam proses penganggaran di DKI sehingga usulan baru dimasukkan dalam Kebijakan Umum AngÂgaran (KUA) dan Plafon Prioritas Anggaran SeÂmentara (PPAS) Perubahan.
“Nah, kalau masuknya di perubahan, konÂsekuensinya, ke g i a t a n yang menggunakan dana banprov itu haya unÂtuk kegiatan-kegiatan dengan durasi maksimal tiga bulan. Jadi saat ini, seluruh daerah atau instansi penerima bantuan harus direvisi dan disesuaikan dengan batas waktu tersebut,†kata Syarifah.
Ia menambahkan, karena harus direvisi, beÂlum ada data pasti tentang usulan dan besaran dana yang diusulkan.