Polemik pembangunan Apartemen dan Hotel GarÂdenia di Jalan Raya KP.KS Tubun, Kampung Neglasari, Kelurahan Cibuluh, KecaÂmatan Bogor Utara Kota Bogor, masih bau amis. Komitmen kompensasi (ganÂti rugi) untuk kalangan yang dirugikan tak cair-cair alias mampet. Kenapa?
Kepala Yayasan Bahrul Ulum, TauÂfik Hidayat, menjelaskan bahwa piÂhaknya sama sekali belum mendapatÂkan dana bantuan pembangunan atau dana kompensasi yang dahulu pernah di janjikan oleh pihak manajemen Apartemen dan Hotel Gardenia.
“Kami belum pernah menerima uang sepeserpun dari Gardenia, kami hanya minta pihak Gardenia memenuhi ajuan proposal yang merÂeka suruh ajukan sebelumnya untuk renovasi bangunan sekolah kami, apa mereka menunggu sekolahan ini rubuh?,†ujarnya.
Salah seorang warga, Dini Kartika juga mengaku belum pernah menanÂdatangani izin dan sampai saat ini belum ada sosialisasi dari pihak GarÂdenia. “Belum ada yang meminta saya dan keluarga untuk menandatangani perizinan pembangunan proyek terseÂbut. Kami meminta Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto, turun ke lapanÂgan. Jangan cuma turun saat kampaÂnye pilkada saja,†timpalnya.
Dikonfirmasi, Kepala Kantor GarÂdenia, Mamat Setiawan, berkilah. Soal izin, Mamat mengaku, pihaknya sudah mengurus seluruh legal formal perizÂinan pembangunan. “Kalau untuk izin kami sudah lengkap. Nah kalo permaÂsalahan sekolahan kami sedang berneÂgosiasi dengan Kepala Bahrul Ulum,†kata dia.
Terpisah, Lurah Cibuluh, Agus AtÂeng, mengaku belum sempat melakuÂkan sidak ke lokasi sekolah dan rumah warga dikarenakan agenda kegiatan yang sangat banyak. “Waduh mas, saya belum sempat nge-cek kesana penuh sekali jadwal. Senin depan ya,†kata dia.
Oleh : Guntur Eko|Yuska Apitya
Guntur_ada@yahoo .com (*)