PEMERINTAH Kota (Pemkot) Bogor mematangkan perampingan atau rerouting semua trayek angkutan kota (angkot) di Kota Bogor. Berbagai opsi akan dikaji salah satunya penyatuan beberapa trayek angkot.
Oleh : ABDUL KADIR BASALAMAH | YUSKA APITYA AJI
[email protected]
Sekretaris Daerah (SekÂda) Kota Bogor, Ade Syarif Hidayat menuÂturkan, ada desakan dari wali kota untuk Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) Kota Bogor segera melakukan kajian tentang perÂampingan angkot dan tenggat waktunya selesai minggu depan.
Perampingan itu berlaku bagi semua trayek atau 23 trayek yang ada di Kota BoÂgor. Secara prinsip, kata EnÂdang, perampingan adalah penggabungan (merger), pembukaan trayek, atau juga pemanjangan trayek.
“Pemkot melalui DLLAJ akan melakukan koordinasi bersama organda sepekan ini, rerouting dapat juga dilakukan dengan beberapa opsi. Intinya, pemkot ingin ada pengurangan angkot dari dalam kota,†kata dia, Jumat (8/4/2016).
Secara teknis, Sekretaris DLLAJ Kota Bogor, Endang Suherman, mencontohkan, angkot 02 (Sukasari-Bubulak) akan dipindahkan ke pinggiÂran. Karena jalur tengah nanti akan diisi dengan TranspakÂuan atau jalur Sistem Satu Arah (SSA) nantinya hanya dilintasi Transpakuan.
Sementara untuk pembuÂkaan trayek baru, Endang juga mencontohkan di kaÂwasan Kayumanis, KecaÂmatan Tanah Sereal. Untuk ke arah Cilebeut, hingga sekarang belum ada angkot yang melayani warga.
“Kemudian di kawasan BoÂgor Selatan, terutama di daerah Pabuaran atau belakang BNR, juga belum terlayani angkot. Arah Rancamaya yang terhubung denÂgan Ciomas juga kami akan buka trayek,†jelasnya.
Kajian-kajian tersebut, kata Endang, tengah disempurÂnakan. Selanjutnya, peran orÂganda akan dilibatkan, terutama sosialisasi di kawasan-kawasan yang berpotensi dibuka kembali trayek baru agar tidak bersingÂgungan dengan angkutan setemÂpat seperti ojek.
Sebelumnya, puluhan sopir melakukan aksi mogok beropÂerasi. Para sopir angkot meminta kebijakan pemkot terkait SSA kembali dikaji. Titik kumpul para pengunjuk rasa di Jalan PadjajaÂran, Otista, Ir H Djuanda dan TerÂminal Baranangsiang dan sempat melakukan sweeping kepada angÂkot berpenumpang.