angkotPEMERINTAH Kota (Pemkot) Bogor mematangkan perampingan atau rerouting semua trayek angkutan kota (angkot) di Kota Bogor. Berbagai opsi akan dikaji salah satunya penyatuan beberapa trayek angkot.

Oleh : ABDUL KADIR BASALAMAH | YUSKA APITYA AJI
[email protected]

Sekretaris Daerah (Sek­da) Kota Bogor, Ade Syarif Hidayat menu­turkan, ada desakan dari wali kota untuk Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) Kota Bogor segera melakukan kajian tentang per­ampingan angkot dan tenggat waktunya selesai minggu depan.

Perampingan itu berlaku bagi semua trayek atau 23 trayek yang ada di Kota Bo­gor. Secara prinsip, kata En­dang, perampingan adalah penggabungan (merger), pembukaan trayek, atau juga pemanjangan trayek.

BACA JUGA :  Kecelakaan Bus Angkut 35 Orang Terguling usai Tabrak Tebing di Bantul

“Pemkot melalui DLLAJ akan melakukan koordinasi bersama organda sepekan ini, rerouting dapat juga dilakukan dengan beberapa opsi. Intinya, pemkot ingin ada pengurangan angkot dari dalam kota,” kata dia, Jumat (8/4/2016).

Secara teknis, Sekretaris DLLAJ Kota Bogor, Endang Suherman, mencontohkan, angkot 02 (Sukasari-Bubulak) akan dipindahkan ke pinggi­ran. Karena jalur tengah nanti akan diisi dengan Transpak­uan atau jalur Sistem Satu Arah (SSA) nantinya hanya dilintasi Transpakuan.

Sementara untuk pembu­kaan trayek baru, Endang juga mencontohkan di ka­wasan Kayumanis, Keca­matan Tanah Sereal. Untuk ke arah Cilebeut, hingga sekarang belum ada angkot yang melayani warga.

BACA JUGA :  Bima Arya Cerita Kisah Perjalanan 10 Tahun Menata Kota Bogor

“Kemudian di kawasan Bo­gor Selatan, terutama di daerah Pabuaran atau belakang BNR, juga belum terlayani angkot. Arah Rancamaya yang terhubung den­gan Ciomas juga kami akan buka trayek,” jelasnya.

Kajian-kajian tersebut, kata Endang, tengah disempur­nakan. Selanjutnya, peran or­ganda akan dilibatkan, terutama sosialisasi di kawasan-kawasan yang berpotensi dibuka kembali trayek baru agar tidak bersing­gungan dengan angkutan setem­pat seperti ojek.

Sebelumnya, puluhan sopir melakukan aksi mogok berop­erasi. Para sopir angkot meminta kebijakan pemkot terkait SSA kembali dikaji. Titik kumpul para pengunjuk rasa di Jalan Padjaja­ran, Otista, Ir H Djuanda dan Ter­minal Baranangsiang dan sempat melakukan sweeping kepada ang­kot berpenumpang.

============================================================
============================================================
============================================================