CIOMAS, TODAYÂ – Badan KetÂahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, PeriÂkanan dan Kehutanan (BKP5K) mulai khawatir dengan tidak terÂpenuhinya kebutuhan pangan domestik di Bumi Tegar Beriman.
BKP5K pun mengundang Himpunan Kerukunan Tani InÂdonesia (HKTI) Kabupaten Bogor membahas produktivitas pangan dan meningkatkan swasembada pangan di Kantor BKP5K, SinÂdang Barang, Jumat (1/4/2016).
Bupati Bogor, Nurhayanti berharap BKP5K mampu menÂgasah keterampilan kader HKTI dalam mewadahi pemÂberdayaan petani yang sehat, kuat dan bermanfaat demi menuju swasembada pangan.
“Musyawarah cabang ini haÂrus bisa mendorong masyarakat tani menjaga produktivitas panÂgan demi kebutuhan domestik Kabupaten Bogor, peluang pasar dan mencapi swasembada panÂgan,†kata Nurhayanti.
Sementara Kepala BKP5K, SuÂtrisno menjelaskan, pemberdayÂaan petani dimulai dengan meÂningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), teknologi pertaÂnian dan penguatan kelembagaan pertanian dan kemitraan petani.
“Caranya melalu pengemÂbangan cadangan pangan, gerÂakan penerapan pengelolaan tanaman terpadu, upaya khuÂsus Padi, Jagung, Kedelai (upÂsus pajale), sehingga kedepan HKTI mampu meningkatkan pemberdayaan petani secara signifikan,†kata Sutrisno.
Untuk langkah pendukung, Dinas Pertanian dan KehutaÂnan (Distanhut) Kabupaten Bogor berencana mengajukan Perda PerÂlindungan Sawah kepada DPRD Kabupaten Bogor untuk menjaga 46 ribu hektare sawah di Bumi Tegar Beriman beralih fungsi menÂjadi perumahan atau hutan beton.
“Kami menggandeng Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) untuk membuat foto satelit. Setelah kita selesai membuat foto satelit itu, baru kita buat kajian dan rancanÂgan perda sawah,†ujar Kepala Distanhut Kabupaten Bogor, Siti Nuryanti.
(Rishad Noviansyah)