BOGOR TODAY – Dinas Kebudayaan Pariwisata Ekonomi Kreatif Kota Bogor, mendaftarkan 487 benda cagar budaya ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai upaya perlindungan dan pelestarian nilai sejarah. “Dari hasil pendataan ulang mulai Oktober 2014 hingga Maret 2015 ada sekitar 487 benda cagar budaya yang siap didaftarkan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,” kata Kepala Dinas Kebudayaan, Shahlan Rasyidi, kemarin. Shahlan menyebutkan, secara keseluruhan hasil pendataan awal jumlah benda cagar budaya di Kota Bogor sebanyak 600 jenis. Dari jumlah tersebut sebanyak 27 benda telah didaftarkan dan mendapat SK Menteri Kebudayaan dan Pariwisata pada 2007. “Kini, seluruh benda cagar budaya baik yang sudah didaftarkan maupun yang belum didaftarkan ulang untuk penyeragaman dan memperkuat SK dari kementerian yang sudah berubah menjadi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,” kata Shahlan. Menurut Shahlan, proses pendaftaran benda cagar budaya tersebut tahun ini cukup rumit, harus menggunakan sistem daring (online), sehingga dari 600 benda cagar budaya yang sudah terdata, baru 487 yang sudah didaftarkan. “Sisanya menyusul setelah 487 benda cagar budaya ini terdaftar di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,” kata Shahlan. Shahlan menyebutkan, Kota Bogor memiliki banyak bangunan, maupun benda peninggalan sejarah yang menjadi benda cagar budaya sehingga perlu dilestarikan agar sejarahnya tidak hilang atau terputus. Dari jumlah yang terdata belum seluruhnya karena banyak dari benda cagar budaya beralih fungsi dan hilang karena pembangunan, menjadi seperti factory outlet, dan restoran. “Memang kebanyakan benda cagar budaya itu menjadi milik pribadi, sehingga ketika diwariskan kepada anakanaknya, mereka merenovasi atau bahkan menjualnya kepada pihak lain. Sehingga bangunan yang awalnya merupakan peninggalan kolonia Belanda menjadi hilang sejarahnya,” kata Shahlan. Sejumlah benda cagar budaya yang sudah mendapatkan SK Kementerian Pariwisata dan Kebudayaan di antaranya, Gedung Keresidenan Bogor, Markas Kodim 0606/Bogor, Markas Korem 061/Suryakancana, Gedung Blenong atau BPN, RRI Regional II Bogor, Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan RI, Kantor Pos Juanda, Lapas Paledang, Museum Zoologi, Monumen dan Museum Peta, Makam Raden Saleh, Gereja Katedral, Gereja Zebaouth, Kapel Regina Pacis, YZA 2 Bogor, SMPN 2, SMA dan SMPN 1, Stasiun Bogor, serta RS Salak.

BACA JUGA :  Jelang Akhir Masa Tugas, Wali Kota Bogor Titip Pesan Regenerasi dan Kesejahteraan Keluarga
============================================================
============================================================
============================================================