BOGOR TODAY – Kampus pelopor ekonomi Islam ini memperluas jangkauannya hingga ke kawasan Teluk. Nantinya,
mahasiswa STEI Tazkia bisa berkuliah di Bahrain. Seperti apa? Dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya insani (SDI) ekonomi syariah, Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) Tazkia baru-baru ini menjalin kerjasama dengan Bahrain Institute of Banking and Finance (BIBF).

Penandatangan kerjasama dilakukan antara Ketua STEI Tazkia, Murniati Mukhlisin dan Direktur BIBF,  Ahmed A. Hameed A. Ghani A-Shaikh pada 2 Januari 2018 di Manama, ibukota Bahrain.

Kesepakatan dalam memorandum kerjasama ini adalah harapan, BIBF dan Tazkia dapat menjalankan program
bersama di Manama, Bahrain dan Bogor, Indonesia.

Program yang kurang lebih sama dengan yang sudah dilakukan antara BIBF dengan University of  Bangor dan University of London, UK. Dalam kerjasama tersebut, mahasiswa yang berkuliah di  kampus-kampus tersebut hanya membayar sekitar BD 12,000 selama tiga tahun studi dengan
memakai tempat kuliah di BIBF, Bahrain.

BACA JUGA :  Dijamin Bikin Nagih! Ini Dia Resep Kolang Kaling Saus Santan yang Sedap dan Mantap

Hal ini cukup hemat dibandingkan kalau harus ke Inggris  dengan biaya yang bisa mencapai lebih dari tiga kali lipat. Setelah selesai studi, mahasiswa program ini akan dapat mengikuti wisuda di Inggris dan menerima ijazah dari kampus di Inggris.
BIBF sendiri adalah lembaga di bawah Central Bank of Bahrain yang didirikan 38 tahun yang lalu.

Lembaga ini menawarkan 400 lebih jenis sertifikasi dan program pelatihan untuk mahasiswa dan profesional yang fokus di lembaga perbankan dan keuangan. BIBF juga bekerjasama dengan kampus-
kampus terkemuka yang menawarkan program S1 dan S2.

BACA JUGA :  Musrenbang RKPD 2025, Pemkot Bogor Prioritaskan 4 Usulan dari Masyarakat

Agar SDI Indonesia Bersaing di Level Global Kepada media internasional, Ketua STEI Tazkia, Dr. Murniati Mukhlisin, M.Acc mengatakan, kerjasama dengan Bahrain sebagai negara Gulf Cooperation Council ini sangat strategis di mana keuangan syariah tumbuh pesat. Menurut Global Islamic Finance Report (GIFR) 2018, Bahrain sendiri menduduki peringkat sepuluh besar bersama-sama dengan negara teluk lainnya seperti Saudi Arabia,
UAE, Qatar dan Kuwait. Dari peringkat ranking yang sama Indonesia menduduki posisi keenam pada tahun 2018 dengan jumlah aset senilai 81,8 juta dolar AS.

============================================================
============================================================
============================================================