KABAR duka datang dari dunia teknologi Sabtu (11 Juli 2015). CEO Nintento, Satoru Iwata telah meninggalduniakarena penyakit kanker saluran empedu yang telah lama dideritanya. Dunia tekno pun kembaliditinggalkanmaestronya yang merupakan pencipta konsol Nintendo Wii dan Nintendo DS. Seperti apa kisahnya?
Oleh : Apriyadi Hidayat
[email protected]
Meskipun tidak berasal dari trah keluarga Yamauchi, sang pendiri Nintendo, Iwata merupakan sosÂok yang spesial di tubuh Nintendo karena pernah membawa Nintendo ke era keÂbangkitan. Lalu seperti apakah kisah perjalaÂnan pria kelahiran perfektur Hokaido, Jepang pada tahun 1959 yang sangat mencintai dunia game ini? Berikut ulasannya.
Iwata adalah orang yang sangat mencinÂtai dunia game sejak ia masih kecil. Semenjak SMA, Iwata telah membuat sejumlah game elektronik di rumahnya. Pengetahuan dan keahliannya dalam membuat game semakin cemerlang saat Iwata mengambil jurusan ilmu komputer di perguruan tinggi Tokyo Institue of Technology.
Sayangnya, kecintaan Iwata membuat game ini tidak didukung oleh keluarganya. Bahkan dalam sebuah kisah diceritakan bahÂwa pernah ayah Iwata tidak mau bicara denÂgannya hingga enam bulan lamanya setelah iwata bergabung dengan HAL. Saat bekerja di HAL, Iwata dianggap ayahnya telah berÂgabung dengan sekte agama tertentu.
Setelah lulus dari perguruan tinggi, Iwata bekerja sebagai programer game di sebuah peÂrusahaan pengembang game HAL Laboratory, Inc, sebuah perusahaan yang sering memasok game untuk Nintendo. Di HAL, Iwata sering ikut terlibat dalam banyak proyek yang juga meruÂpakan proyek Nintendo Company Ltd. (NCL).
Beberapa game yang pernah diciptakan Iwata untuk proyek Nintendo antara lain adalah Balloon Fight, NES Open Golf, Super Mario Sunshine, Star Fox Adventures, Metroid Prime, Eternal Darkness: Sanity’s Requiem, Animal Crossing dan The Legend of Zelda: The Wind Waker serta Kirby’s Dreamland.
Pada tahun 1992 HAL Laboratory menÂgalami krisis. Meski perusahaannya sedang terpuruk, Iwata tak mau pergi meninggalkan HAL. Di kala banyak karyawan yang pindah perusahaan, Iwata justru memutuskan berÂtahan dan coba menyelamatkan HAL dari krisis. Iwata pun kemudian ditunjuk menjadi Presiden HAL Laboratory. Secara perlahan-lahan Iwata pun berhasil mengangkat kembali pamor HAL dan mengembalikannya ke jalur kesuksesan.
Tak disangka, aksi Iwata menyelamatkan HAL membuat dirinya dilirik Presiden NinÂtendo saat itu, Hiroshi Yamauchi untuk berÂgabung. Iwata pun akhirnya masuk jajaran Nintendo pada tahun 2000 sebagai Nintendo Corporate Planning Division.
Saat bergabung di Nintendo, Iwata mendapat tantangan yang sangat besar karena ia dituntut untuk bisa mempersingÂkat waktu pengembangan sebuah game dan membuatnya dengan biaya murah. Selain itu ia juga diharuskan fokus mengembangkan pengalaman gaming baru dengan menamÂbahkan keunikan tersendiri dari konsep yang sudah ada.
Karir Iwata semakin melejit saat ia ditunÂjuk langsung oleh Hiroshi Yamauchi sebagai presiden Nintendo pada bulan mei 2002. Penunjukkan Iwata sebagai orang nomor satu di Nintendo saat itu tentu sedikit banyak meÂnimbulkan kontroversi karena Iwata adalah orang di luar keturunan keturunan Yamauchi, yang sejak tahun 1889 memimpin Nintendo.
Namun penunjukan Iwata bukan tanpa sebab. Yamauchi sendiri yang memilih Iwata menyatakan bahwa Penunjukan Iwata sebagai Presiden Nintendo adalah berdasar pada penÂgetahuan dan pemahamannya akan hardware dan software Nintendo.
Yamauchi sendiri yakin saat proses penunÂjukkan itu, Iwata akan melahirkan ide baru dan membuat hardware terbaru pada NinÂtendo. Ternyata keyakinan Yamauchi benar-benar terealisasi saat Iwata berhasil mencipÂtakan konsol Nintendo Wii dan konsol mobile Nintendo DS yang sukses besar di pasaran dan membuat Nintendo bangkit mencapai puncak kejayaan.
Seiring perkembangan game mobile di peÂranti ponsel pintar (smartphone), serta ketatÂnya persaingan hardware konsol game antara Sony PlayStation dan Xbox One, membuat Nintendo semakin tertinggal. Konsol NintenÂdo 3DS dan Wii U yang digodok sebagai sukÂsesor Wii pun tak mampu menarik perhatian massa. Akhirnya antara tahun 2009 hingga 2013, Nintendo mengalami penurunan omzet yang sangat besar.
Meski pada tahun 2014 Nintendo kembai meraup untung dengan sebuah terobosan game Pokemon Omega Ruby dan Alpha SapÂphire di platform 3DS dan juga Super Smash Bros dan Mario Kart 8 pada platforn Wii U toh akhirnya Nintendo harus berkompromi denÂgan tuntutan zaman.
Saat perangkat smartphone telah menjadi raja di pasaran, Nintendo pun akhirnya haÂrus berkompromi dengan tuntutan zaman. Pada bulan Maret kemarin, Iwata menyatakan bahwa timnya sedang menggodok aplikasi game untuk perangkat smartphone. Iwata juga membeberkan rencana kerjasama denÂgan Universal Studio.
Namun sayangnya di tengah program aplikasi game untuk smartphone ini sedang dikerjakan dengan penuh semangat ini, NinÂtendo harus ditinggalkan pemimpinnya. SaÂtoru Iwata yang mengidap kanker saluran empedu, diumumkan telah meninggal dunia pada Sabtu (11/7/2015) lalu dalam usia 55 taÂhun. Selamat jalan sang jenius game, Satoru Iwata.
(MAX)