BOGOR TODAYÂ – Seluruh alumni pelajar dan mahaÂsiswa Minang di Bogor, menggelar reuni akbar sekaligus peresmian Himpunan Alumni Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Minang (HA IPMM) di Hotel Salak The HeritÂage, Kota Bogor, Sabtu (8/8/2015). Tidak itu saja, sebagai wujud kepedulian terhadap genÂerasi penerus bangsa, mereka akan segera meresmikan asrama mahaÂsiswa Minang di Bogor.
Steering Committee HA IPMM Bogor, BusharÂmaidi, mengungkapkan bahwa para mahasiswa asal Sumatera Barat banÂyak yang melanjutkan penÂdidikannya di kota hujan tepatnya di Institut PertaniÂan Bogor (IPB). Para mahaÂsiswa asal Minang itu terkenÂdala dalam hal tempat tinggal sementara selama menempuh pendidikannya di Bogor, terleÂbih bagi mereka yang tidak meÂmiliki keluarga di Bogor.
“Sebetulnya pendirian asraÂma ini cita-cita sejak dulu. Waktu kami masih mahasiswa sangat merasakan begitu pentingnya keÂberadaan asrama, apalagi tidak sedikit juga mahasiswa dari desa yang notabene kalangan kurang mampu dan tidak punya suadara di Bogor serta baru pertama kali merantau. Diantara mereka juga harus rela tidur di masjid,†ungÂkap pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Ditjen Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian itu.
Berangkat dari situ, para alumni dari berbagai angkatan melakukan inisiatif guna mewujudkan cita-cita yang telah lama terpendam. “Sempat tidak berhasil. Tapi akhirnya empat tahun lalu kita kumÂpul-kumpul dan kebetulan ada tanah di Dramaga dekat IPB. Yang satu punya alumÂni, yakni bu Eliza Hambali dan satu lagi puÂnya orang lain. Para alumni lalu iuran unÂtuk membebaskan tanah dan akhirnya 650 meter kami bisa beli dengan harga Rp650 jutaan,†jelasnya.
Kemudian, mereka memikirkan unÂtuk mulai membangun. “Waktu itu munÂcul dua opsi, yakni swadaya alumni tapi itu akan memakan waktu cukup panjang. Satu lagi opsinya adalah diserahkan keÂpada Pemda Sumatera Barat. Kebetulan banyak alumni IPB di sana yang menjadi pejabat, namun sesuai aturan kan pemda tidak boleh membangun di tanah orang lain selain aset milik Pemda,†bebernya.
Kemudian HA IPMM sepakat untuk menyerahkan tanah hasil swadaya para alumni itu ke Pemda. Sebelumnya, HA IPMM juga mendirikan sebuah yayasan bernama Yayasan Peduli Mahasiswa MiÂnang untuk mengakomodir itu semua.
“Bagi kami bukan siapa pemilik asrama itu, tapi kami ingin asrama tersebut betul-betul terwujud. Makanya kami serahkan tanah itu menjadi aset Pemda. PenyeraÂhan sudah dilakukan pada 2013. Lalu pada 2014 mulai dibangun dan rencananya akan rampung tahun ini,†tegasnya.
Sementara itu, Prof. Dr. Rizaldi Boer, ExÂecutive Director dari Center for Climate Risk and Opportunity Management IPB yang juga Ketua Yayasan Peduli Mahasiswa MiÂnang, mengungkapkan bahwa asrama MiÂnang di Bogor akan memiliki 52 kamar dan mampu menampung 104 mahasiswa. “Ada yang khusus putra dan putri,†katanya.
Daya tampung tersebut, kata Rizaldi, memang belum cukup untuk mengakoÂmodir seluruh mahasiswa Minang yang kualiah di IPB. Namun, nanti akan diteraÂpkan skala prioritas dan persyaratan ketat siapa saja yang boleh menampatinya.
“Mahasiswa kami dari Minang lebih dari 500, jadi tidak cukup. Tapi dengan asrama ini akan cukup membantu, banyak mahsiswa Minang yang datang dari golonÂgan tidak mampu. Meski tidak akan gratis, tapi nanti kami bicarakan soal pengeloÂlaannya dengan Pemda agar tidak memÂberatkan mereka, “ jelasnya.
Rizal menungkapkan bahwa mahaÂsiswa asal Minang di Bogor sudah ada seÂjak 1957. Ribuan alumni telah tercatat dan sudah memberikan kontirbusi bagi daeÂrah, nasional, bahkan internasional.
Dalam reuni tersebut juga tampak hadir Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, DPRD Sumbar dan DPRD Padang.
(Apriyadi Hidayat)