PANDEGLANG, TODAY — Gempa bumi mengguncang sejumlah daerah di tanah air, Rabu (4/11/2015) siang. Hingga petang kemarin, sudah lima kali Indonesia digoyang gemÂpa. Gempa terjadi mulai di Alor di NTT hingga Nias di Sumut.
Gempa yang mengguncang Garut, Jawa Barat sekitar pukul 04.43. Gempa dengan kekuaÂtan 5,1 skala richter terjadi di 110 kilometer barat daya GaÂrut. Badan Metereologi KlimaÂtologi dan Geofisika melansir, gempa terjadi di koordinat 8.18 lintang selatan dan 107.22 buÂjur timur. Gempa bumi terjadi pada kedalaman 10 kilometer. Tak ada peringatan tsunami akibat gempa tersebut. “Garis pantai di wilayah selatan itu luasnya mencapai 80 kilomeÂter,†ujar Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Dadi Djakaria, Rabu (4/11/2015).
Setelah Garut, gempa berkekuatan 6,2 skala Richter (SR) mengguncang Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), sekitar pukul 11:00. Gempa tersebut menyebabkan puluhan rumah warga roboh. “Gempa dirasakan merata di seluruh Alor, namun paling parah di Alor timur dan Alor selatan, karena rumah-rumah di sana banyak yang roboh,†ujar Bupati Alor Amon Djobo, kemarin.
Selanjutnya pada pukul 13:15, gempa berkekuatan 5,2 skala richter mengguncang Pandeglang Banten. Gempat tersebut mengÂgoyang Jakarta hingga Bogor.
Badan Metereologi Klimatologi dan GeoÂfisika melansir, gempa terjadi di koordinat 6.80 lintang selatan dan 105.01 bujur timur. Gempa bumi terjadi pada kedalaman 10 kilometer. “Info Gempa Mag:5.2 SR, 04-Nov-15 13:14:34 WIB, Lok:6.80 LS,105.01 BT (88 km Barat Daya Pandeglang-Banten), Kedlmn:10 Km ::BMKG,†demikian disampaikan BMKG melalui akun Twitter @infoBMKG, Rabu (4/11/2015).
Sementara itu, Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional PenÂanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Sarwo Nugroho, mengatakan, gempa di Pandeglang, getarannya merembet ke DKI Jakarta. Namun, tak ada potensi tsunami. “Pusat gempa berada di laut kedalaman 10 kilometer di 88 kilometer sebelah barat daya Pandeglang, Banten,†kata Sutopo.
Masyarakat di sekitar Pandeglang, Banten, kata Sutopo, sempat merasakan gempa selama empat detik. namun, tak ada kerusakan maupun korban jiwa dalam lindu kali ini. “Kondisi masih normal, tidak ada kepanikan,†ujar Sutopo.
Perambatan gempa melalui batuan menyeÂbabkan Jakarta merasakan guncangan. Apalagi batuan penyusun Jakarta yakni material aluÂvium sehingga mudah bergetar. Warga Jakarta yang berada di gedung bertingkat mersakan guncangan berkekuatan ringan hingga sedang.
“Saya merasakan gempa, kursi yang saya dudukin goyang-goyang. Awalnya saya pikir dikerjai hantu,†kata salah seorang pegawai swasta, Rezky Aditya(23), pegawai KementeriÂan Kelautan dan Perikanan (KKP) asal Bogor di kantornya, kemarin.
Selain Jakarta, gempa berkekuatan 6,2 SR pun mengguncang Alor, Nusat Tenggara Timur. Pusat gempa di 28 kilometer timur laut Alor, dengan kedalaman 89 kilometer. Gempa terasa selama 8-11 detik di Alor. “Gempa ini tidak berÂpotensi tsunami juga,†ujar Sutopo.
Pembaharuan Lempeng
Peta Gempa Indonesia 2010 kini sedang dalam proses pembaruan lima tahun sekali. Ketua Tim Revisi Peta Gempa Indonesia MaÂsyhur Irsyam mengatakan peta baru tersebut ditargetkan tuntas pada awal 2016. “Lokasi-loÂkasi gempanya masih sama, tapi ada perbaikan, misalnya skala gempa,†ujarnya, kemarin.
Gempa megathrust di selatan Jawa meruÂpakan salah satu yang skalanya diubah. Potensi gempa selatan Jawa naik dari skala magnitudo 8,4 Mw menjadi 9 Mw.
(Yuska Apitya Aji)