JAKARTA TODAY – Ada yang berbeda dalam perayaan HUT RI ke-73, IkutPatungan mengajak siswa siswi SD Islam Ruhul Amin menunjukkan rasa cintanya terhadap tanah air dengan melakukan berbagai lomba salah satunya dengan menghias cup cakes ala kemerdekaan.

Lomba yang diikuti 60 siswa diantaranya, makan kerupuk, klereng, memindahkan karet dengan sedotan, memindahkan air dengan menggunakan aqua gelas dan terakhir menghias cup cakes. Lomba ini merupakan lomba yang mudah diikuti oleh siswa dan tidak berbahaya. Karena, tujuan kita ingin siswa pada saat lomba.

“Cup cakes merupakan kue yang sangat disukai oleh semua kalangan dengan menghias cup cakes kita ingin melihat kreatifitas siswa siswi disini dan hasilnya lucu-lucu,” ujar Ketua Seksi Acara IkutPatungan, Halimah.

Perayaan 17 agustus bukan sebagai perayaan. Sering kali diluar sana perayaan hanya sekedar lomba. Dengan kegiatan yang diselenggarakan disekolah teman-teman sudah memberikan pesan bahwa momen kemerdekaan ini harus berbagi kebahagiaan bersama dalam merayakan 17an.

BACA JUGA :  Tuban Jatim Diguncang Gempa Terkini M3,7 Kamis Pagi Ini

Indonesia telah merdeka selama 73 tahun dan sudah dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia. Namun, berbeda dengan angger yang mendefinisikan kata merdeka yaitu, belajar pun harus merdeka, merdeka dalam arti apa yang mau dipelajari dan akan menjadi apa dengan apa yang dipelajari.

“Tugas kita bukan memastikan sebanyak-banyak pengetahuan di dalam otak anak-anak atau pemikiran siswa, tetapi memastikan sebanyak-banyak keingintahuan yang muncul di otak anak-anak, karena jika yang muncul keingintahuan maka tidak ada kata keterpaksaan mereka dalam mengetahui banyak hal, kalo belajar aja terpaksa maka tidak ada kata merdeka dalam diri untuk belajar,” tutur Kepala Sekolah SD Islam Ruhul Amin, Andi Angger Suta Wijaya.

BACA JUGA :  Pemudik Wajib Tahu! Tips Agar Dapat Tiket Pesawat Murah

Menurut angger, Pendidikan harus dipandang sebagai sebuah pergerakan, sehebat apapun pemerintah jika ada masalah jadikan masalah itu menjadi masalah bersama. Pendidikan itu ditompang oleh tiga hal yang pertama adalah rumah dimana anak-anak paling banyak berinteraksi dengan orangtua, Sekolah stakeholdernya adalah guru, Masyarakat dimana lingkungan sekitar yang berpengaruh dan terakhir pemerintah yang harus meregulasi.

“Semuanya itu harus beriringan karena pemerintah tidak mungkin berjalan sendiri. Pendidikan jadi milik bersama “Yuk coba dorong, Stimulus, bikin masyarakat atau sekolah dan siapapun yang mau memiliki tantangan di dunia pendidikan, contohnya sekolah ini selalu percaya pendidikan sebagai suatu pergerakan,” ungkap Angger.

============================================================
============================================================
============================================================