*Warga Pinggiran Keluhkan Kemacetan 
20140214_084427
BOGOR TODAY – Perayaan Street Festival Pesta Rakyat Bogor atau Cap Go Meh (CGM) tahun 2017, yang jatuh Sabtu pekanlalu, menimbulkan keluh kesah yang dilontarkan warga karena ketidaknyamanan ruas jalan di sejumlah titik lokasi utama di Kota Bogor,  dampak dariu penutupan jalur sehingga menyebabkan kemacetan parah.
Ini diakibatkan adanya pengalihan rekayasa ruas jalur utama serta penutupan karena berlangsungnya puncak kegiatan CGM di Jalan Suryakencana. Kemudian, kegiatan tersebut dilaksanakan penyelenggara pada hari libur.
Sejumlah sopir angkutan perkotaan yang menuju pusat kegiatan CGM pun,  menyerah untuk mengais rejeki karena efek kemacetan akibat adanya acara CGM.
Padahal diketahui di Mako Polresta Bogor Kota rapat sudah pernah membahas upaya taktis dan teknis kegiatan, terutama dari segi pengamanan. Sekitar 1000 lebih satgas pengamanan gabungan TNI, Polri dan potensi masyarakat dari pihak panitia diterjunkan dalam kegiatan CGM.
Dari segi perkuatan pengamanan, logistik dan penanggulangan Traffic Impact/ dampak lalu lintas sebagai dampak pelaksanaan kegiatan sudah dibahas. Tapi nyatanya hal itu tidak berpengaruh di lapangan malahan kemacetan menyebar ke mana-mana.
“Yang saya tahu, pusat CGM ada di Jalan Suryakencana. Tapi macetnya sampai ke daerah Semeru, Yasmin dan lainnya,” ungkap Teti N, warga Kelurahan Semplak, kemarin.
Sedangkan, Yanto warga Kelurahan Tajur mengaku, perjalanan pulang dari arah Pajajaran ke Tajur pun menjadi lumpuh. “Sebaiknya petugas jangan hanya dikumpulkan di pusat acara saja. Tapi harus disebar ke titik-titik yang rawan macet juga,” imbaunya.
Sedangkan, Kasatlantas Polresta Bogor Kota, Kompol Bramastyo Priaji menjelaskan, rekayasa lalu lintas sudah dilakukan, untuk antispasi adanya kemacetan akibat penumpukan kendaraan. Pihaknya melakukan pengaturan lalu lintas di beberapa titik jalur yang akan dipakai CGM 2017.
“Kami melakukan pengaturan arus lalin di sekitar Jalan Otto Iskandar Dinata (Otista) dan Jalan Suryakencana. Untuk melakukan pengaturan arus lalu lintad sekitar 200 personil diterjunkan pada perayaan CGM.2017 ini,” jelas Bramastyo.
Tak seperti yang digembar-gemborkan panitia beberapa waktu lalu. Ternyata, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) tak datang menghadiri kegiatan CGM tersebut.
Bahkan, Jokowi hanya mengutus perwakilannya yang diwakili oleh Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin.
Permohonan maaf disampaikan Presiden RI Joko Widodo atas ketidakhadirannya dalam pesta rakyat CGM-Bogor Street Fest 2017.
Pernyataan presiden itu disampaikan Lukman Hakim Saifuddin saat membuka pesta rakyat CGM-Bogor Street Fest 2017.
Sebagai pandangan kebangsaan, menurut Lukman mengutip presiden, agama ditempatkan masyarakat Indonesia sebagai yang utama dalam denyut nadi kehidupan berbangsa dan bernegara. Karena itu pembangunan nasional yang dilakukan dari masa ke masa di berbagai era pemerintahan, tidak dapat dilepaskan dari peran agama.
“Dengan demikian pemenuhan cita-cita berbangsa dan bernegara di mata umat beragama berarti pula mewujudkan suatu kehidupan yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur mengandung kewajiban moral yang harus dipikul dan dipertanggungjawabkan oleh segenap bangsa,” kata presiden.
Oleh sebab itu, pada kesempatan perhelatan CGM – Bogor Street Fest 2017 itu presiden mengajak semua pihak untuk mengingat kembali bahwa para pendiri dan tokoh bangsa Indonesia telah menemukan formulasi yang sangat indah menyangkut hubungan antar agama dengan negara. “Indonesia berdasarkan Pancasila dengan sila pertama menjadikan negara bukan dalam kapasitas memisahkan atau terpisah dari agama, namun negara juga tidak menyatu dengan agama. Tidak terpisah, namun negara dengan dinamis tampil sebagai fasilitator bagi semua penganut agama yang ada di Indonesia,” papar Jokowi.(Yuska Apitya)
BACA JUGA :  Kecelakaan Avanza di Garut Tabrak Pejalan Kaki, 2 Orang Tewas
============================================================
============================================================
============================================================