Untitled-19PEMERINTAH menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium Rp 500/liter dari Rp 6.950 menjadi Rp 6.450/liter. Sementara harga solar turun dari Rp 5.650 menjadi Rp 5.150.

YUSKA APITYA AJI
[email protected]

Hari ini memutuskan harga Pre­mium yang semula Rp 6.950 menjadi Rp 6.450, atau turun Rp 500,” ucap Menteri ESDM Sudirman Said dalam konfer­ensi pers di Istana Negara, Jakarta, Rabu (30/3/2016) sore.

Harga baru BBM tersebut akan berlaku mulai 1 April 2016. “Telah diputuskan har­ga baru yang akan berlaku 1 April 2016,” katanya.

Sementara harga minyak tanah tetap. “Regulasi kita meminta pemerintah untuk tidak melepas harga BBM sepenuhnya ke mekanisme pasar sehingga jaga agar ada sta­bilitas dan smooth harga yang tidak terlalu tinggi,” kata dia.

Harga baru dua jenis Premium ini diharap­kan tak akan berubah dalam kurun waktu 6 bulan ke depan atau sampai September. “Kita sudah pertimbangkan Juni-Juli memasuki puasa dan Lebaran. Mudah-mudahan dalam 6 bulan ke depan harga bisa dipertahank­an sehingga masyarakat tak terganggu dengan harga yang berfluktuasi,” ujar Sudirman.

Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamina, Dwi Soetjipto menam­bahkan, Pertamina siap menjaga agar harga baru Premium dan Solar ini bertahan hingga 6 bulan. “Pertamina sudah siap mempertahankan angka ini sampai September, agar tak ada gejo­lak,” tutur Dwi.

Sudirman Said juga menyatakan, tiga bulan kemudian atau tepatnya akh­ir Juni 2016, harga BBM tetap akan dikaji ulang oleh pemerintah bersama dengan PT Pertamina (Persero). Evaluasi harga BBM tersebut hasilnya akan diberlaku­kan pada 1 Juli 2016, menjelang Lebaran yang jatuh pada 6-7 Juli 2016.

BACA JUGA :  Rekonsiliasi Tokoh Politik Bumi Tegar Beriman, Jelang Pilkada 2024 Pajeleran dan Bilabong Kian Harmonis

Dia tidak menutup kemungkinan adanya penurunan harga lagi. Tentu dengan pertimbangan perkembangan harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah. “Belum tahu. Namanya harga minyak kan kita nggak bisa duga,” un­gkap Sudirman.

Akan tetapi melihat kondisi seka­rang, Sudirman melihat harga minyak dunia tidak akan bergerak jauh. Maka dari itu, harga bisa ditahan selama enam bulan kemudian. “Hitungan kita dengan asumsi data-data yang kita pu­nya sekarang, sampai September harg­anya nggak akan berubah banyak. Jadi mungkin nanti 1 Juni kita akan tinjau lagi, tapi nggak akan beda jauh, atau mungkin sama,” paparnya.

Tarif Angkot Turun 3 %

Sementara itu, Menteri Perhubun­gan Ignasius Jonan, menyebut tarif an­gkutan umum akan turun 3%. Keputu­san ini dilakukan menyusul penurunan harga Solar dan Premium sebesar Rp 500 perliter.

“Penurunan 3% plus minus. Ini ter­gantung pakai premium atau solar,” ujar Jonan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (30/3/2016).

Penurunan ini berlaku untuk an­gkutan penyeberangan (laut dan sun­gai), angkutan kereta dan angkutan transportasi darat. Untuk transportasi darat seperti bus perkotaan hingga an­tar kota antar provinsi, Jonan akan mengirim surat edaran kepada Kepala Daerah. Surat tersebut berisi rekomen­dasi untuk penurunan tarif angkutan. Tarif angkutan darat sendiri diatur oleh Pemerintah Daerah sedangkan tarif angkutan penyeberangan dan kereta diatur oleh Kementerian Perhubungan. “Nanti dituangkan dalam surat Men­hub,” sebutnya.

BACA JUGA :  Kecelakaan Truk Tronton Tabrak Toko-Rumah Warga Jepang Kudus, Diduga Rem Blong

Keputusan penurunan tarif angkot ini diminta langsung oleh Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi). Presiden me­minta Jonan untuk membuat surat eda­ran penurunan tarif angkutan umum. “Saya ingin, kalau dari kalkulasi bisa turun, saya minta agar Menhub bisa mengatur agar tarif transportasi bisa turun,” ungkap Jokowi saat membuka rapat di Istana Negara, Jakarta, Rabu (30/1/2016).

Menurutnya, saat harga BBM naik, maka tarif angkutan umum ikut naik namun saat harga BBM turun, malah justru tarifnya ditahan alias ti­dak berubah. “Jangan kalau naik, naik berkali-kali lipat. Tapi kalau turun, diem saja,” imbuhnya.

Terpisah, Ketua Organda Kota Bo­gor, Muhamad Ischak, mengaku be­lum bisa memastikan penurunan tarif angkutan kota di Kota Bogor. “Kita kaji dulu. Kalau memang final turun, kami koordinasi dengan Walikota Bogor,” kata dia, kemarin petang.

Saat ini, tarif angkot di Kota Bogor dipatok Rp3.000 untuk penumpang umum dan Rp2.500 untuk pelajar. “Ka­lau permintaan menteri turun tiga pers­en, berarti kisaran penurunan tarif anta­ra Rp200 hingga Rp 300,” tandasnya. (*)

============================================================
============================================================
============================================================