JAKARTA TODAY- Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto mengatakan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) berbeda dengan Front Pembela Islam (FPI). Karena itulah, Polri hanya mengusulkan HTI kepada pemerintah untuk dibubarkan.

“Beda, HTI tegas tolak NKRI dan Pancasila dan bangun khilafah,” kata Setyo di Rumah Sakit Bhayangkara, Kramatjati, Jakarta Timur, Senin (8/5).

Pernyataan Setyo itu menanggapi pertanyaan wartawan yang menanyakan alasan Polri tidak mengusulkan pembubaran FPI kepada pemerintah. Seperti halnya HTI, FPI juga mengalami penolakan di sejumlah daerah.

BACA JUGA :  RSUD Leuwiliang Hadirkan Dokter Spesialis di Laboratorium Patologi Anatomik

Setyo mengatakan, HTI jelas telah menyerukan dengan tegas agar khilafah ditegakkan di Indonesia dan menolak Pancasila sebagai dasar negara.

“Silakan dicermati beberapa kejadaian masyarakat tolak HTI, seperti di Malang dan Surabaya,” ucap Setyo.

Selain itu, Setyo menyampaikan bahwa Polri tengah memantau kegiatan sejumlah organisasi masyarakat yang mengusung ideologi serupa dengan HTI.

BACA JUGA :  Cek Lokasi SIM Keliling Kabupaten Bogor, Senin 22 April 2024

Polri juga akan menyampaikan usulan pembubaran organisasi masyarakat tersebut pada hari mendatang. “Ada beberapa organisasi masyarakat lagi (seperti HTI). Jumlah pastinya nanti saya cek datanya,” tuturnya.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, sikap pemerintah yang ingin membubarkan HTI disebabkan karena banyaknya insiden penolakan HTI di sejumlah daerah.

============================================================
============================================================
============================================================