PELAJARAN hidup yang paling sulit adalah ketika seseorang harus belajar merelakan perpisahan. Kesimpulan Syekh Abdul Wahab Muthawi ini patut kita renungkan. Setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan. Tapi perpisahan, walaupun hanya perpisahan sementara, selalu saja sulit diterima sebagai kenyataan. Secara umum, manusia mendambakan adanya kekekalan sebuah hubungan yang terjalin atas dasar cinta, kekekalan dalam kebersamaan.

Kematian adalah salah satu penyebab perpisahan yang paling lazim. Semua pasti mati. Karenanya, meninggalkan dan ditinggalkan itu lumrah-lumrah saja, bahkan harus. Namun, betapa sulitnya kita untuk mengungkapkan perpisahan dengan ikhlas. Tak jarang orang mencari pembenaran atas kesedihan dan ketidakrelaannya berpisah.

Begitu tegakah Allah menjadikan hambaNya sedih karena berpisah? Sungguh asalkan semua dihadapi dengan tawakkal dan penuh ridla, perpisahan adalah awal bertemunya kembali di alam keabadian. Bukankah kita semua milik Allah dan akan kembali kepada Allah?

Jangan pernah berharap abadi di dunia. Abadi itu urusan akhirat. (*)

============================================================
============================================================
============================================================