BOJONGGEDE TODAY – Para pengguna jasa kereta rel listrik (KRL) commuter line diwajibkan membeli tiket kertas di stasiun masing-masing seharga Rp3.000. Ini merupakan imbas dari pembaruan dan pemeliharaan sistem tiket elektronik (e-ticketing) oleh PT Kereta Commuter Indonesia (KCI). Langkah tersebut diterapkan sementara hingga proses pembaruan selesai.

Di Stasiun Bojonggede pada Senin menjelang siang ini, kepadatan penumpang tidak terjadi di loket pembelian tiket kertas. Kendati begitu, para pengguna jasa tampak mengeluhkan penggunaan tiket kertas tersebut karena dinilai menghambat perjalanan mereka.

BACA JUGA :  Kunjungi Terminal Baranangsiang, Komisi V DPR RI Cek Persiapan Angkutan Lebaran

Beberapa orang di antara pengguna jasa bahkan tampak melampiaskan kekecewaan kepada petugas loket yang melayani pembelian tiket kertas tersebut.

“Pelayanannya buruk banget, gimana sih? Jadi enggak kepakai tiket KMT (Kartu Multi-Trip) saya nih,” kata salah seorang penumpang di Stasiun Bojonggede, Bogor, Jawa Barat, Senin (23/7/2018).

Petugas loket yang menerima keluhan penumpang pun hanya bisa terdiam dan berusaha menunjukkan senyum, meskipun dahinya sedikit mengernyit. Selanjutnya, petugas kembali melayani pembelian karcis ke penumpang lain.

BACA JUGA :  Tega! Kakek Bejat Perkosa Keponakan Berusia 11 Tahun di Taput

Tak cukup sampai di situ, banyak pula para pengguna jasa yang menanyakan durasi penggunaan tiket kertas ini kepada para petugas yang berjaga, baik kepada petugas loket ataupun kepada petugas keamanan dalam (PKD) stasiun.

“Berapa lama nih kayak gini?” tanya penumpang.

============================================================
============================================================
============================================================