Untitled-3BOGOR, Today – Daya pikir, dzikir, akhlak dan moral sudah lama menjadi nilai yang ditanam­kan di sekolah ini. Seiring kemajuan zaman, sekolah ini bahkan terus bergerak mencip­takan generasi juara. Inovasi pendidikan juga bahkan dilakukan bersama menguatnya nilai pembelajaran.

Pentingnya semangat pembelajaran dan tindakan nyata memang merupakan salah satu upaya sekolah untuk meningkatkan kemam­puan peserta didik. Meski begitu, sekolah para juara ini selalu menanamkan sikap rendah hati dan berakhlak baik.

Semakin berprestasi dan juara, para siswa dilatih untuk semakin bertakwa. Tak ubahnya kemilau padi yang makin berisi makin merun­duk. “Program-program keagamaan memang menjadi nilai yang kami tanamkan, selain program lingkungan yang sudah berjalan,” ungkap Kepala Sekolah SMA BBS Bogor, Edi Sukmara.

Memang hampir tak ada yang mengalah­kan rindang dan hijaunya sekolah ini. Wa­wasan lingkungan yang ditanamkan di sekolah ini juga bahkan berkembang menjadi program Agropreneur, dimana para siswa diajak untuk mengenal produksi sumber daya alam, seperti pembuatan dan pem­bibitan ikan yang diajar­kan kepada peserta didik.

“Tersedianya budidaya dan pembibitan ikan ini di­arahkan sebagai kegiatan inovasi yang bernilai tambah, seka­ligus melatih peserta didik un­tuk menjawab peluang bisnis dan wirausaha,” ungkap Sentot Madiyono, Wakil Kepala Seko­lah Bidang Kesiswaan SMA BBS Bogor.

Proses pembelajaran bermanfaat itu dite­gaskan oleh Rita Wulan Sari, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMA BBS Bogor sebagai bentuk pembinaan karakter. “Seko­lah ini berusaha menghasilkan lulusan yang diharapkan mampu memiliki karakteristik ke­mandirian, keunggulan, berwawasan, kebang­saan, dan berakhlakul karimah,” ujar Rita.

Karenanya, pendidikan berjalan sesuai visi sekolah ini untuk menjadi perguruan bermutu dalam mendidik generasi yang bertakwa, beril­mu pengetahuan, menguasai teknologi, bera­khlakul karimah, berwawasan kebangsaan dan peduli lingkungan. “Pendekatan sistem pendi­dikan yang digunakan bisa dikatakan sebagai perpaduan antara sekolah menengah umum, kejujuran dan pesantren,” tambah Rita.

Ia menjelaskan pembelajaran menggunak­an Kurikulum 2013 berbasis IT dengan materi Al-Quran, Hadist dan Bahasa Arab dengan sistem responsi, moving class, Test Potensi Akademik (TPA) dan TOEFL.

Rita memaparkan, keberhasilan peserta didik di sekolah ini juga dibentuk dengan pendekatan active learning dengan kegiatan pembelajaran Contex­tual Teaching and Learning, Stadium General, Audio Video Presen­tation serta Praktek dan Studi Lapan­gan, dengan tenaga pela­jar berkuali­tas. Tak hanya itu, berbagai ke­giatan lain­nya.

(Latifa Fitria)

============================================================
============================================================
============================================================