ki7uikutyi98

CIAMPEA TODAY – Menjadi Kabupaten Bogor termaju nampak nya masih jauh dari harapan, terbukti masih banyaknya desa yang terisolir , salah satunya Desa Benteng, Kecamatan Ciampea.

Dengan pagu anggaran Kecamatan Ciampea yang mencapai 12 Miliar, tidak ada usulan pembangunan jembatan yang dinantikan warga tiga Kampung, malahan lebih di prioritaskan petani .

Menagapi hal ini Anggota DPRD Kabupaten dari dapil IV Wasto menuturkan, untuk mencapai penciri Kabupaten Termaju, tidak ada lagi Desa yang terisolir. Sayangnya saat ada sekitar sepuluh Desa di Kabupaten Bogor seperti tidak memiliki jembatan penghubung yang aman dan layak, akses Jalan yang kurang memadai.

“Kalau tidak mau di musrembang Kecamatan silahkan pihak desa mengajukan ke anggaran Kabupaten,” ujar Wasto Kepada Publik Bogor saat menghadiri Musrembang Kecamatan Ciampea,

BACA JUGA :  Briefing Staf Terakhir Bersama Wali Kota Bogor, Ini Kata Bima Arya dan Dedie Rachim

Sementara Itu, Camat Ciampea, Iwan Setiawan mengelak Desa Benteng di sebut daerah terisolir. Selama ini masih bisa di lalui akses Jalan . Memang jaraknya jauh dan melewati Desa Cibanteng. Adapun jembatan penghubung saat ini hanya bisa dilalui kendaraan Bermotor dan pejalan kaki.

“Sudah ditinjau oleh Pemerintah Kabupaten Bogor, karna anggaran untuk membuat Jembatan sampai 17 M sehingga tidak bisa di danau anggaran Musrembang ,” bebernya.

Saat ini, lanjut Iwan, pagu anggaran Kecamatan hanya 14 Miliar, dengan Prio ke pertanian, Kesehatan, pendidikan. “Yang pasti Setiap usulan musrembang merupakan kebutuhan yang urgen bagi masyarakat, tukasnya.

BACA JUGA :  Wali Kota Bogor Tak Putus Asa Benahi Pasar Kebon Kembang

Tiga kampung di Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, seolah terasingkan. Sebab, jembatan yang menghubungkan tiga kampung tak bisa dilalui kendaraan roda em­pat. Di antaranya Kampung Lebak­gunung, Gunungleutik dan Gunung­leutik Wetan.

Warga Gunungleutik Isak(45) mengaku Kampung Gunungleutik terisolasi karena tak bisa dilalui mo­bil. Selama ini akses terdekat yakni melalui Jembatan Ciampea. Namun, jembatan tersebut hanya bisa dilalui sepeda motor saja, itu pun bergan­tian.

Untuk akses utama keluar kampung, warga harus melintasi dua desa dengan jarak 1,5 kilometer. “Seha­rusnya Jembatan Ciampea dilebarkan agar masuk mobil dan akses warga bisa terbantu,” keluhnya. (Muhammad. A)

============================================================
============================================================
============================================================