alfian mujaniADA hubungan kuat antara sering mengaji dengan kebebasan diri. Semakin sering sese­orang mengaji maka semakin terbebaslah dia dari kebodohan, ke­jumudan, kepicikan dan kesalahan duga atas apa yang terjadi di seki­tarnya. Ilmu pasti menerangi. Ilmu yang tidak menerangi pasti telah kehilangan minyak penyala yaitu keikhlasan.

Lihatlah wajah para pengajar dan pelajar. Datang dengan tersenyum pasti bercahaya. Mereka berharap tambahan ilmu dan keberka­han ilmu. Siapa yang hadir ke majelis ilmu den­gan muka dilipat bagai masuk ke sarang hari­mau, maka dapat dipastikan bahwa dia datang masih dengan membawa hati yang tak bersih.

BACA JUGA :  Pemkab Bogor Berkomitmen Tingkatkan Nilai MCP Pada Tahun 2024

Orang yang sedang bersedih tentu boleh datang ke majelis ilmu, dengan catatan tidak berniat menularkan kesedihannya pada yang lain, dengan cara mengubah majelis taklim menjadi majelis gosip dan curhat. Sungguh sedih jika melihat majelis ilmu menjadi gaduh dengan bisik-bisik dan diskusi sendiri-sendiri. Majelis ilmu harus menjadi obat kehidupan dan penerang jalan menuju Allah. (*)

BACA JUGA :  Kebakaran Hanguskan Bangunan SD Negeri di Madina saat Jelang Sahur
============================================================
============================================================
============================================================