HLDENGAN kemenangannya dalam Lomba Ketangkasan Baris Berbaris (LKBB) Ke-XXV Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kota Bogor yang di selenggarakan belum lama ini, Sekolah Menengah Atas Negeri 6 (SMAN) Kota Bogor berhasil menggondol piala juara pertama untuk yang ke-lima kalinya selama lima tahun berturut-turut, dan optimis menjadi juara bertahan di tahun depan.

Oleh : Latifa Fitria
[email protected]

20 anggota pasukan Paskibraka Bimakarsa SMAN 6 tak hanya membawa piala juara pertama saja, lima piala berhasil direbut dari 16 SMA/SMK se-Kota Bogor dengan membawakan formasi revolusi mental. Ter­kadang, sikap anak-anaknya yang terlalu seman­gat juga cukup membuat Kepala SMAN 6 Kota Bogor, Aidawati sempat khawatir. “Saya kha­watir kalau mereka over semangat, takut mereka sakit. Tapi Alhamdulillah mereka mampu mem­buahkan hasil yang manis,” kata Aida.

Prestasi yang ditorehkan siswa siswi SMAN 6 bukan hanya di dunia baris berbaris saja, ra­tusan piala berbagai perlombaan terjejer rapih di gerbang masuk sekolah, ruang guru dan ru­ang kepala sekolah menghiasi setiap sudutnya. Saking terlalu banyaknya mereka sendiri justru kebingungan untuk menaruh piala-piala baru yang diboyong putra putri didiknya.

“Itu dia saya bingung mau menaruh piala dimana lagi, kayaknya setiap sudut ada piala. Saking sudah tidak ada tempat saya sering me­nyuruh pialanya dibawa saja sama anak-anak,” ungkapnya sambil tertawa.

Menurut Aida, pendampingan guru adalah hal yang paling penting di segala perlombaan yang akan diikuti murid-muridnya. Lagipula, anak-anak SMAN 6 adalah anak-anak yang mam­pu mentargetkan setiap perlombaan yang diiku­ti. “Yang namanya anak dapat penghargaan dan ikut lomba itu sudah biasa, tetap rasa memaknai usahanya itu lebih penting. Anak-anak disini biasanya lebih dulu menentukan target jika ingin ikut perlombaan,” tambahnya.

Sementara itu, Staff Kesiswaan SMAN 6 Siti Nurhasanah juga menambahkan banyak orang luar yang mengira prestasi SMAN 6 karena jalur prestasi (japres) yang banyak, padahal dalam perlombaan LKBB kemarin itu hanya enam anak yang memiliki japres, dan ternyata anak-anak masih bisa meraih prestasi sebagai juara.

“Buktinya dengan peraturan baru di PPI kita masih mampu jadi juara, berarti bukan karena japresnya, jumlah enam japres kita masih bisa mempertahankan kemenangan,” kata dia.

Rahasia anak-anak kebanggaannya itu, sam­bung Nunu, melakukan beberapa pengajian ya­sin sehari sebelum hari perlombaan.”Anak-anak ngaji yasin tiga kali pada hari sebelum perlom­baan, mereka juga mempersiapkan iman mer­eka, bukan hanya fisik,” terangnya.

Menurut, wanita yang hangat disapa Nunu itu, apabila SMAN 6 tahun depan masih bisa meraih juara pertama kembali di LKBB maka mereka berhasil meraih penghargaan juara bertahan.”Kalau mau mendapatkan piala juara ber­tahan harus mendapatkan juara pertama enam kali berturut-turut, kalau tahun depan masih dapat juara pertama artinya kita meraih juara bertahan,” pungkas Nunu.

============================================================
============================================================
============================================================