Untitled-4Wajah Ana Raviana S.Pd tampak berseri-seri ketika Tim Bogor Hejo tiba di kantornya. Kepala SDN Curug I Kelurahan Curug Mekar, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor itu berkali-kali memanggil Pak Heri kepada Pemimpin Redaksi Bogor Today Alfian Mujani.

RICKY ISKANDAR
[email protected]

Ana rupanya sangat merindukan kehadiran Wakil Ketua DPRD Kota Bogor Heri Cahyono di SDN Curug I. Heri memang biasanya hadir di acara tanam pohon setiap hari yang dilakukan Tim Bogor Hejo. Rabu (10/2/2016) kemarin, Heri berhalangan. ‘’Pak Heri terimakasih atas kunjungannya ke sekolah kami. Ini merupakan kehormatan bagi kami keluarga besar SDN Curug I,’’ kata Ana dalam sambutannya sambil melihat ke arah Alfian Mujani yang berdiri di sebelah kirinya.

Mengapa Ana begitu mendambakan kehadiran Heri Cahyono, wakil rakyat dari Dapil Bogor Barat? Rupanya Ana dan para guru SDN Curug I ingin curhat ikhwal kondisi sekolahnya. Sudah biasa, dalam acara menanam pohon di sekolah selalu ada sesi curhat, laporan kondisi sekolah, dan perkara sarana prasarana sekolah yang jauh di bawah standar kelayakan. ‘’Sekolah kami memiliki 10 rombongan belajar, tetapi hanya ada 6 ruang kelas yang bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Karena itu, anak-anak menggunakan ruang kelas bergiliran hingga siang nanti,’’ terang Ana.

BACA JUGA :  Kecelakaan di Sintang Truk Tangki dan Motor Tabrakan, Tewaskan 2 Emak-Emak

Kondisi gedung SDN Curug I memang sangat memerihatinkan. Sekolah ini memiliki dua gedung yang letaknya terpisah. Satu gedung berada di tengah pemukiman padat, satu gedung lagi berada di bibir gawir (tebing) cukup curam. ‘’Ruang guru dan kepala sekolah ada di gedung yang di tengah pemukiman. Sedangkan ruang kelas murid ada di sini,’’ kata Ana yang mengaku harus mondar-mandir dari gedung yang satu ke gedung lainnya.

Yang membuat miris, ada satu ruang kelas yang masih digunakan kegiatan belajar mengajar, tetapi pondasi tembok belakangnya sudah menggantung di gawir. Tembonya pun sudah belah-belah cukup parah. Jika curah hujan turun sangat deras, tanah-tanah yang menopang pondasi bagian belakang tergerus. Dan, sekolah ini terancam bencana longsor setiap saat.

Yang lebih memerihatinkan lagi, SDN Curug I ini tak memiliki guru agama. Padahal, 100 persen muridnya beragama, Islam lagi. ‘’Kami mencari relawan yang bersedia mengajar agama seminggu sekali saja,’’ kata Ana yang disambut langsung oleh Habib Rifki Ahmad Alaydrus dengan menawarkan relawan guru Agama Islam dari pesantren kakanya, Habib Novel Alaydrus. Habib Rifki memang menjadi relawan Gerakan Bogor Hejo yang cukup aktif.

BACA JUGA :  Tuban Jatim Diguncang Gempa Magnitudo 3,7

Menariknya, SDN Curug I yang berada di lingkungan MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) ini tetap memiliki semangat menanam pohon sangat tinggi. Para muridnya tampak antusias mengikuti kuis pohon berhadiah alat-alat sekolah dan beras. Kuis ini selalu dilakukan sebelum acara menanam pohon dilakukan bersama-sama. Tujuannya un tuk mengedukasi para murid tentang aneka pohon buah yang akan ditanam agar mereka paham.

Curhat Ana dan para guru di SDN Curug I yang disharing di grup WA Go Green School Bogor Hejo, langsung ditanggapi positif oleh Sekdisdik Fahmy Fahrudin. ‘’Masalah di SDN Curug I sudah saya teruskan ke bagian sarana dan prasarana,’’ ujar Fahmy.

Sekolah yang dipimpin Ana ini, selain membutuhkan tambahan beberapa pohon keras untuk mencegah longsor di bagian belakang gedung, juga membutuhkan beberapa sarana dan prasarana vital seperti ruang kelas, mushola, ruang perpustakaan, dan kamar kecil. Juga butuh guru Agama Islam…..!

============================================================
============================================================
============================================================