Oleh: SUBHAN HI ALI DODEGO
mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT)Â Tangerang Raya Ciputat
Memang, dengan pendidikan seÂcara tidak langÂsung kita telah membangun bangsa. Sebagai sebuah kebutuÂhan hidup setiap manusia di atas bumi, pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam pemÂbangunan bangsa.
Melihat fenomena sekarang ini, pemerintah kerap cenderÂung membahas masalah politik, hukum, budaya, agama, dan ekoÂnomi. Hanya sedikit pemimpin bangsa ini mencoba untuk berdisÂkusi dan mencari solusi konkrit tentang kemajuan pendidikan Indonesia.
Kalau dilihat dari segi wilayah dan demografi, memang IndoneÂsia terdiri dari negara kepulauan yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Mungkin kareÂna luas wilayah yang tidak stabil sehingga akses pemerintah ke daerah pun kurang terjangkau.
Tapi, tindakan pembenaran ini tidak bisa dijadikan sebuah alasan rasional, sebab pemerÂintah pusat melalui pemerintah daerahnya (otonomi daerah) harÂus benar-benar difungsikan. DenÂgan demikian, sekolah-sekolah yang berada di daerah pelosok bisa menikmati sarana-prasarana pendidikan.
Berangkat dari problem terseÂbut, maka kita harus sepakat dan berada di satu titik yang sama bahwa dalam wacana maju munÂdurnya bangsa ini tergantung dari pendidikan.
Kenapa? Karena, pada prinÂsipnya banyak negara maju di duÂnia seperti Jepang, AS, China, JerÂman, Perancis, Inggris dan negara lainnya, karena taraf dan tingkat fasilitas pendidikan mereka meÂmadai dan memenuhi target.
Dan, yang terpenting, ada keterlibatan pemerintah secara serius untuk memperbaiki pendiÂdikan di negaranya. Bahkan, unÂtuk mengetahui negara maju dan berkembang dapat diukur dari segi pendidikan.
Saya tidak mencoba memÂbandingkan negara Indonesia dengan negara luar, tetapi denÂgan contoh tersebut kiranya bisa dijadikan bahan evaluasi sistem pendidikan Indonesia agar IndoÂnesia pendidikannya lebih maju.
Miris rasanya melihat dinÂamika pendidikan Indonesia saat ini. Mengapa bangsa yang sudah merdeka selama 70 Tahun tapi belum mampu membuat rakyÂatnya menikmati pendidikan seÂcara merata? Pertanyaan tersebut perlu dijawab dengan adil dan bijaksana.
Sebab, itulah kenyataan penÂdidikan Indonesia dewasa ini. Mengacu pada UUD 1945 dan Pancasila bahwa di dalam sila keÂlima dijelaskan â€Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.â€
Kemudian, dalam alinea keÂempat UUD 1945 pun dijelaskan, â€Melindungi segenap bangsa IndoÂnesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerÂdaskan kehidupan bangsa.â€
Kalau kita mencermati dan mengkaji kembali fakta pendiÂdikan Indonesia saat ini kiranya amanat UUD 1945 dan Pancasila belum tercapai (belum terealisasi secara tuntas).
Memang, sudah ada rancangan pendidikan pemerintah meÂlalui UU No 20 Tahun 2003 tenÂtang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Tapi faktanya, lewat UU tersebut pun masih ada sekoÂlah-sekolah yang belum menikÂmati secara konkrit pemerataan pendidikan.
Hal ini harus menjadi bahan evalusasi semua kalangan termaÂsuk pemerintah sebagai pengamÂbil kebijakan untuk memberikan fasilitas sarana dan prasarana keÂpada sekolah-sekolah yang ada di Indonesia.
Terlepas dari persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia deÂwasa ini, maka sudah seyogianya pemerintah segera mengantisipaÂsi problem pendidikan tersebut.
Sebab, jika pemerintah serius dalam menata dan memperbaiki pendidikan, maka secara langÂsung bangsa Indonesia akan mengalami perubahan.
Ada beberapa hal yang dapat dijadikan solusi agar pendidikan Indonesia bisa maju dan mampu mewujudkan cita-cita bersama menuju masyarakat yang adil dan sejahtera.
Pertama, harus ada sinergitas antara pemerintah pusat dan daeÂrah untuk merubah sistem penÂdidikan Indonesia. Maksudnya, pemerintah lebih memusatkan perhatiannya kepada pendidikan.
Sebab, pendidikan adalah satu-satunya jalan yang bisa merubah nasib bangsa IndoneÂsia. Pendidikanlah yang menganÂtarkan rakyat Indonesia ke taraf hidup bebas dan merdeka.
Oleh sebab itu, pemerintah harus lebih fokus ke dunia penÂdidikan, karena pendidikan yang akan menciptakan insan-insan akademis, agamis, humanis, inÂtelektual dan berbudi luhur.
Kedua, penerapan pendiÂdikan harus secara inklusif. Penerapan pendidikan harus seÂcara terbuka. Jangan hanya sekeÂlompok orang saja yang berhak mendapatkan pendidikan.
Seperti orang cacat pun harus mendapatkan pendidikan. Jika hal ini tidak diterapkan secara terÂbuka, maka sangat bertentangan dengan cita-cita bangsa Indonesia.
Pemerintah harus menyiapÂkan sekolah-sekolah dari lokal sampai nasional (daerah dan pusat) secara terbuka untuk kebuÂtuhan generasi muda Indonesia.
Ketiga, pemerintah harus meÂnyiapkan sarana dan prasarana lengkap di setiap sekolah yang ada di Indonesia. Mulai dari SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi.
Dengan sarana dan prasarana lengkap ini akan membuat pendiÂdikan Indonesia dengan sendirinÂya mengalami kemaujuan.
Ketersediaan sarana prasaÂrana seperti perpustakaan, ruang laboratorium, dan lainnya akan menambah wawasan para siswa dan mahasiswa. Mereka pun bisa lebih giat belajar karena sumber referensi dari mata pelajaran sangat mudah dicari.
Keempat, kehadiran guru profesional. Siapa pun bisa menÂjadi guru. Tapi, untuk menjadi seorang guru profesional sanÂgat sulit. Oleh karena itu, peran seorang guru untuk mendidik para muridnya sangat penting.
Agar materi pelajaran yang disampaikan guru mencapai saÂsaran ke siswa, maka seorang guru dituntut profesional. Hanya dengan guru-guru yang berkualiÂtas inilah, dunia pendidikan InÂdonesia semakin maju.
sumber: suarakarya.id