JAKARTA TODAY – Seluruh warga negara Indonesia harus bisa menanamkan kembali sikap-sikap kreatif, kontruktif dan berpikiran positif dalam upaya untuk bersama-sama membangun dan mengisi kemerdekaan bangsa Indonesia ini. Masyarakat harus bisa melanjutkan apa yang sudah diperjuangan oleh para founding fathers (pendiri bangsa) dengan membangun bangsa ini untuk kemajuan bersama.

“Tentunya kita harus bisa bergandeng satu sama lain untuk sama-sama bekerja dengan melihat keberagaman, pluralisme yang ada di bangsa Indonesia ini. Karena Indonesia memiliki kekayaan ataupun keberagaman budaya yang tentunya sangat berarti bagi kemajuan dan perdamaian bagi bangsa ini,” ujar Ketua Lembaga Kajian Agama dan Jender / LKAJ,  Prof. Dr. Hj. Siti Musdah Mulia, MA, di Jakarta, Selasa (8/8/2017).

Dikatakan wanita yang juga dosen Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah ini, masyarakat Indonesia harus dapat bersyukur bahwa bangsa Indonesia ini sudah diberikan kemerdekaan oleh Allah SWT sebuah negara yang merdeka di usia ke 72 tahun . “Meski selama 72 tahun tidak semuanya menyenangkan karena banyak hal-hal yang perlu kita perbaiki, tetapi sebagai umat beragama rasa syukur itu harus kita ungkapkan,” katanya.

BACA JUGA :  Kebakaran Hanguskan Bus Pahala Kencana di Tol Jambang

Wanita yang juga Sekretaris Jenderal Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP) ini mengatakan bahwa, gunanya bangsa Indonesia merayakan peringatan 17 Agustus setiap tahunnya  itu sebagai ungkapan rasa terima kasih kepada Tuhan dan juga kepada para pendiri bangsa ini, dimana mereka itu tidak sempat menikmati kemerdekaan Indonesia ini karena sudah ada yang meninggal atau wafat sebelum negara ini merdeka. “Jadi kita harus bersyukur kepada Tuhan dan terima kasih kepada para founding fathers yang telah besusah payah memperjuangakn berdirinya Indonesia,” papar dia.

Aktifis perempuan kelahiran Bone, Sulawesi Selatan, 3 Maret 1958 ini mengingatkan bahwa sebagai generasi bangsa yang datang belakangan, kita sebagai warga bangsa justru memiliki tanggung jawab yang sangat besar, yakni tanggung jawab moral untuk menjaga kelestarian terhadap kehidupan negara dan bangsa ini dengan berbagai macam cara.

BACA JUGA :  Kurangi Overthinking dengan Lakukan 6 Kebiasaan Ini

“Caranya kita harus mensyukuri hidup kita dengan menjadi orang-orang yang baik dan bermanfaat buat semuanya. Dan saya kira berbuat baik untuk kemanfaatan semua orang itu juga merupakan ajaran dari semua agama. Semua agama mengajarkan bahwa orang yang terbaik itu adalah orang yang paling bermanfaat bagi sesamanya,” ucapnya.

Menurutnya, untuk menjadi orang yang terbaik untuk sesama itu manusia itu harus memerdekakan diri dari pikiran-pikiran yang picik, pikiran marah, pikiran-pikiran yang ingin balas dendam termasuk pikiran yang radikal yang bersifat merusak. Sebagai masyarakat harus berani untuk mengoreksi diri kita sendiri, apakah kita ini masih ingin memiliki pikiran-pikiran yang distruktif.

============================================================
============================================================
============================================================