BOGOR, TODAYÂ – Masalah pelik dalam dunia Pendidikan, Kesehatan dan KemiskiÂnan masih menghantui Kabupaten Bogor. Hal itu pun diakui Bupati Bogor, NurhayÂanti sebagai refleksi dalam peringatan HUT RI ke-70.
“Pada usia 70 tahun Indonesia merdeÂka, kami akui kemiskinan, pendidikan dan kesehatan masih belum sepenuhnya terseÂlesaikan. Maka itu saya akan mengerahkan seluruh elemen mulai dari pemerintahan desa hingga keatas untuk memikirkan ini dalam HUT RI ke-70 ini,†ujarnya, Jumat (14/8/2015).
Menurut Yanti, lemahnya posisi tawar dalam perdagangan yang dimiliki Indonesia juga patut disikapi secara serius. Terlebih, Indonesi tengah menghadapi perdagangan bebas ASEAN. “Ini harus ditanggapi dengan serius. Apalagi kita menghadapi perdaganÂgan bebas,” katanya.
Ini diungkapkan Yanti disela pemberian penghargaan kepada instansi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), pihak swasta dan sejumlah kepala desa teladan yang diÂanggap berprestasi dan mampu membanÂgun Kabupaten Bogor menjadi termaju di Indonesia mulai dari pemerintahan paling bawah.
“Penghargaan ini saya harapkan bisa menginspirasi masyarakat luas. Karena setiap persoalan hanya bisa ditangani denÂgan peran semua pihak. Karena persoalan yang harus dihadapi Indonesia dan khuÂsusnya Kabupaten Bogor ini masih sangat banyak,†tukasnya.
Ditempat yang sama, Ketua DPRD KaÂbupaten Bogor, Ade Ruhandi mengaku sangat mengapresiasi langkah Pemkab BoÂgor dalam memberi penghargaan kepada sejumlah SKPD hingga jajaran kepala desa. “Tentunya ini akan menimbulkan motivasi bagi yang lain,” tuturnya.
Politisi Partai Golkar itu mengimbau, dalam peringatan HUT Kemerdekaan ini bisa membangkitkan nasionalisme serta peran pemerintah serta masyarakat dalam membangung bangsa. “Harus kita impleÂmentasikan pesan presiden ‘Ayo Kerja’ yang menjadi motto peringatan HUT RI,†pungÂkasnya.
(Rishad Noviansyah)