SEOUL TODAY – Korea SeÂlatan (Korsel) menggelar manuver militer besar-beÂsaran, di mana sekitar 300 artileri K-55 dan K-9 melunÂcurkan tembakan secara berÂsamaan di dekat perbatasan. Manuver Korsel ini digelar seÂhari setelah Korea Utara (KoÂrut) mengisyaratkan untuk menguji coba senjata nuklir untuk kelima kalinya.
Latihan tembakan ratuÂsan artileri Korsel pada hari Kamis memunculkan suara gemuruh yang mengguncang perbatasan dua Korea. TemÂbakan ratusan artileri diarahÂkan di sekutar Zona DemiÂliterisasi (DMZ).
“Sekitar 300 artileri dari 49 batalyon artileri berenÂcana untuk mengambil bagian dalam latihan tembak,†buÂnyi pernyataan Kementerian Pertahanan Nasional (MND) Korsel menjelang manuver akbar. “Latihan yang akan kick off pada pukul 05.04 dan akan melibatkan artileri K-9 dan K-55,†tambahnya.
Latihan militer besar-besaÂran Korsel ini berlangsung teÂpat satu tahun setelah kedua Korea telibat baku tembak Agustus tahun lalu, menyusul ledakan ranjau darat di DMZ yang melukai dua tentara Korsel. Latihan ini juga diÂlakukan untuk memeriksa keÂsiapan tempur pasukan Seoul untuk mengantisipasi provoÂkasi baru dari Pyongyang.
Manuver akbar Korsel kaÂlini tidak mendapat reaksi dari Korut. Namun, sehari seÂbelumnya rezim Korut yang dipimpin Kim Jong-un meneÂgaskan bahwa Pyongyang seÂcara resmi memulai kembali program produksi plutonium di kompleks nuklir Yongbyon dan mengisyaratkan untuk menguji coba senjata nuklir untuk kelima kalinya.