Kabar tidak sedap yang belum lama ini sempat menerpa proyek pembangunan fasilitas pedestrian dan jalur pesepeda di seputar Kebun Raya Bogor (KRB) mulai mendapat respon dari Komisi C DPRD Kota Bogor.
Oleh : Yuska Apitya Aji
[email protected]
Kemarin, para wakil rakyat melakukan inÂspeksi mendadak (siÂdak) ke megaproyek senilai Rp. 32.162.614.000 yang dikerjakan oleh PT WiÂraloka Sejati.
Ketua Komisi C DPRD Kota Bogor, Zaenul Mutaqin menÂgatakan, Komisi C ingin menÂgetahui secara langsung apakÂah kondisi lapangan sudah sesuai dengan ekspos yang dilakukan oleh Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) atau tidak.
“Sekaligus mengantisiÂpasi jangan sampai proyek ini mangkrak seperti sebelÂumnya. Sebab, waktu itu kan ada addendum di tengah jalan dengan alasan A, B, C dan lain-lain. Kami tak mau hal itu terÂulang,†paparnya saat melakuÂkan sidak.
Kendati demikian, Komisi C belum dapat menyimpulkan hasil dari Sidak yang dilakuÂkan dalam menyoroti Proyek Pedestrian tersebut. “Terkait dengan kualitas pekerjaan sesuai atau tidak, kami belum bisa simpulkan sekarang, yang pasti ketebalan alas adukan, antara batu dan andesit harÂusnya ada penyemenan lagi,†tuturnya.
Ia juga mengatakan, maÂsalah akan terjadi apabila ada hasil pekerjaan yang tidak maksimal dan tidak selesai teÂpat waktu. “Yang memenangÂkan tender tetap harus berÂtanggung jawab kalau tidak beres tepat waktu,†katanya.
Ia juga menambahkan, janÂgan sampai terjadi pemenang tetapi yang mengerjakan orang lain atau subkontraktor. “Kita mendukung kalau yudiÂkatif turun, untuk menelusuri terkait adanya jual beli proyek atau tidak, karena banyak peÂkerjaan mangkrak karena adÂanya jual beli, salah satu conÂtohnya di proyek sukaresmi,†paparnya.
Ia juga menambahkan, apabila sampai ada intervensi dari pihak ULP, maka ULP haÂrus bertanggungjawab dalam hal ini. “ULP tetap harus berÂtanggungjawab juga apabila ditemukan ada intervensi,†ujarnya.
Sementara itu, anggota Komisi C, Edi Darmawansyah mengkritik pemasangan ubin yang ditembak langsung. “SeÂharusnya kalau sesuai spek dan aturan kerja diplur terÂlebih dahulu baru dipasang ubin, karena ketebalannya kurang dari sudut kekuatan akan cepat rusak,†paparnya.
Ia juga mengatakan, biasanÂya ketebalan mencapai 3cm, kalau yang ini tidak merata, dari sudut teknik pemasanÂgan tidak akan bertahan lama. “Tak akan bertahan lama kalu cara pemasangan ubinnya seperti ini,†katanya.