2048052Manajer Liverpool, Juer­gen Klopp tengah frustrasi melihat permainan anak asuhnya. Terutama saat mereka terjungkal mela­wan Manchester United akhir pekan lalu di kan­dang sendiri lewat gol semata wayang Wayne Rooney. Lini depan yang mandul pun diakui Klopp harus segera dipecahkan.

Oleh : RISHAD NOVIANSYAH
[email protected]

Tampil dominan dan punya banyak peluang, Liverpool malah kalah dari Manchester United. MU memang tampil di bawah dominasi Liverpool karena hanya bikin tujuh attempts. Semen­tara, Liverpool punya 19 attempts tapi cuma empat yang on target.

Liverpool pun menelan kekalahan keem­pat beruntun mereka di tangan MU yang kini jadi tim dengan jumlah kemenangan terban­yak di Anfield, yakni 12.

Punya banyak peluang namun gagal menang dan cetak gol nyatanya sudah mem­buat Klopp amat frustrasi. Dia pun juga menyoroti bagaimana lini pertahanannya gagal mengantisipasi situasi bola mati yang didapat lawan.

“Saya tidak melihat Manchester United punya banyak peluang dan kami tidak bisa memanfaatkan peluang-peluang yang kami dapat. Tentu saja ini membuat saya frustrasi. Kami seharusnya tidak kalah di laga ini,” ujar Klopp di BBC.

“Harusnya kami bisa bertahan dari gol tersebut dan kami tidak melakukannya. Itu tanggung jawab kami. Kami harus lebih baik saat bertahan dari bola mati,” sambungnya.

“Kami sangat baik dalam menciptakan banyak peluang, tapi ada banyak situasi di mana kami harusnya menciptakan banyak peluang tapi tidak melakukannya. Banyak hal yang bisa dibahas dari sini, tapi kami kalah di laga derby melawan Manchester United. Saya tidak bisa berpikir positif sama sekali usai laga ini.”

Nama Christian Benteke mulai ditepikan oleh manajer Liverpool, Juergen Klopp. Dia dinilai tak bisa bermain sesuai dengan ke­inginan manajer asal Jerman itu. Dalam dua pertandingan terakhir Liverpool di Liga Ing­gris, Benteke sudah tak dipercaya menjadi starter oleh Klopp. Saat Liverpool kalah 0-1 dari Manchester United, Benteke cuma ber­main selama sembilan menit.

BACA JUGA :  Delman di Bantul Terperosok ke Parit 3 Meter, Diduga Kuda Tak Bisa Dikendalikan

Kekecewaan Klopp pada Benteke diawali saat laga melawan West Ham United pada laga awal tahun. Dia bermain penuh selama 90 menit, tapi minim kontribusi. Benteke memang mencatatkan lima sepakan ke ga­wang di laga itu. Tapi, tak ada yang tepat sasaran dengan rincian tiga kali melenceng dan dua kali diblok.

Soal Benteke, eks pemain Liverpool, Jamie Carragher, bilang bahwa permainan striker asal Belgia itu memang tak sesuai den­gan Klopp. “Semua penampilan menonjol di bawah asuhan Juergen Klopp tanpa dengan Christian Benteke. Dia menggunakan Ro­berto Firmino meski dia tak terus menerus menjadi penyerang tengah,” kata Carragher di Liverpool Echo.

“Benteke tampaknya tak cukup cocok dengan keinginan manajer untuk bermain. Tak ada pergerakan yang cukup,” imbuh eks pemain belakang Liverpool itu.

Lini Depan Tumpul

Penyakit Liverpool semenjak ditinggal Luis Suarez belum terobati. Lagi-lagi bu­ruknya lini serang berdampak buruk pada hasil yang didapat ‘Si Merah’. Di musim terakhir Suarez, sekitar 24 bulan lalu, Liv­erpool berhasil mencetak 101 gol dan hanya berjarak satu gol dari Manchester City yang tampil sebagai juara Premier League, serta tim paling produktif.

Namun, selepas kepergian Suarez, lini depan menjadi tumpul dan efeknya terli­hat musim lalu ketika mereka finis urutan keenam dan hanya mencetak 52 gol.

Musim ini, masalah itu masih saja belum teratasi. Padahal mereka sudah melakukan pergantian manajer, dari Brendan Rodgers ke Juergen Klopp. Buktinya Liverpool baru bikin 25 gol dari 22 pekan berlalu, serta ke­bobolan 28 gol yang membuat selisih gol menjadi minus ketiga.

Ini adalah catatan terburuk di antara penghuni 10 besar dan lini depan pun kem­bali jadi sorotan. Lini depan yang dihuni Christian Benteke, Daniel Sturridge, Divock Origi, dan Danny Ings jadi sorotan tajam. Benteke, sebagai satu-satunya striker yang fit saat ini, belum mampu menjawab ekspektasi tinggi fans kepadanya.

BACA JUGA :  Turunkan Berat Badan dengan Air Lemon, Ini Dia 3 Cara Membuatnya

Wajar jika Klopp merasa frustrasi dan meminta anak asuhnya untuk lebih dingin dalam memanfaatkan peluang di kotak pen­alti. “Apa yang orang bisa lihat adalah bahwa kami tahu bagaimana cara mencapai gawang lawan,” ujar Klopp di Soccerway.

“Tapi untuk bisa mencetak gol di saja di mana itu adalah sesuatu yang menarik dan menentukan, kadang Anda butuh keberun­tungan dan kadang Anda harus lebih ten­ang,” sambungnya.

“Seperti itulah, orang-orangbisa melihat bahwa ini adalah laga derby dan melibatkan banyak hal. Para pemain sudah mencoba segalanya tapi satu situasi menentukan ha­sil laga. Kami tidak mampu memanfaatkan peluang kami dan mereka bisa. Titik,” tu­tupnya.

Liverpool dikabarkan tertarik pada Javi­er ‘Chicharito’ Hernandez dan berniat men­datangkan sang penyerang di bursa transfer musim panas mendatang.

Liverpool ikut serta dalam perburuan penyerang Bayer Leverkusen dan mantan penyerang Manchester United Javier “Chich­arito” Hernandez. Informasi ini diungkap­kan oleh Don Balon, salah satu media di Spanyol.

The Reds pun memulai perburuan pe­nyerang baru dan tertarik pada Chicharito walau penyerang 27 tahun itu tidak boleh bermain bagi klub baru musim ini setelah membela dua tim, Man United dan Leverku­sen.

Transfer penyerang Meksiko itu mung­kin terjadi pada bursa transfer musim panas mendatang dan Liverpool bakal bersaing dengan Arsenal serta Tottenham Hotspur.

Sementara itu, Mario Balotelli sepertinya bakal mengakhiri karirnya di Anfield. Ia se­dang menjalani masa pinjaman di AC Milan, tetapi West Ham United tertarik untuk men­datangkan penyerang berkebangsaan Italia itu.

(Rishad/Net)

============================================================
============================================================
============================================================