Untitled-14PRESIDEN Joko Widodo ( Jokowi) menunjukkan kepiawaiannya memasarkan peluang investasi dan aneka produk Indonesia kepada para kepala negara sahabat yang tengah mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerja sama Islam (KTT LB OKI) di Jakarta Convertion Center Senayan.

Oleh : Alfian Mujani
[email protected]

Di sela-sela KTT LB OKI ini, Presiden Jokowi bertemu dengan Ketua Dewan Negara Kesultanan Oman Yahya Bin Mahfoodh. Dalam pertemuan tersebut Jokowi menawarkan beberapa produk Indonesia untuk di­pasarkan di Oman.

“Kita menawarkan produk-produk, baik otomo­tif, perikanan, konstruksi, furnitur, dan produk-produk strategis yang bisa kita ekspor dari Indo­nesia ke Oman. Ini akan segera ditindaklanjuti menteri-menteri terkait,” kata Jokowi usai perte­muan di JCC, Senayan, Jakarta, Senin (7/3/2016).

Dalam pertemuan tersebut Jokowi didampingi Menko Polhukam Luhut Pandjaitan, Mensesneg Pratikno, Menteri ESDM Sudirman Said, dan Juru Bicara Presiden Johan Budi.

Jokowi mengatakan, dengan telah dibukanya rute Jakarta-Muscat (Ibu Kota Oman) dan seba­liknya, diharapkan hubungan perdagangan Indone­sia bisa lebih berkembang

“Di bidang penerbangan, telah dibuka dari Mus­cat ke Jakarta, penerbangan langsung. Ini nantinya kita harapkan dapat mengembang­kan perdagangan Indonesia dan Oman,” tutur Jokowi.

Berkaitan dengan bahasan konfe­rensi luar biasa kali ini, Jokowi me­nyampaikan bahwa Indonesia dan Oman setuju untuk terus memberi­kan dukungan penuh demi perda­maian di Palestina.

BACA JUGA :  Libur Lebaran 2024 di Bogor Aja, Sahira Hotel Siapkan Promo Spesial Plus Tiket Rekreasi

“Indonesia dan Oman sepakat untuk terus memberikan dukun­gan penuh pada perdamaian dan kemerdekaan di Palestina,” jelas Jokowi.

Berdasarkan informasi dari Tim Komunikasi Presiden, dalam per­temuan tersebut Presiden juga mengucapkan terima kasih kepada Oman yang telah memberikan am­nesti kepada lebih 1.000 WNI tahun lalu.

Jumlah WNI di Oman saat ini seki­tar 31.000 orang. Rata-rata mereka bekerja di bidang perminyakan, per­hotelan, perbankan, salon, dan tena­ga kerja informal. Nilai perdagangan kedua negara sendiri terus mening­kat setiap tahunnya, pada 2015 ter­catat sebesar US$ 67 juta atau sekitar Rp 876,6 miliar (kurs Rp 13.085).

Undang Iran

Presiden Jokowi juga menawar­kan peluang investasi dalam perte­muan bilateral dengan Menteri Luar Negeri (Menlu), Iran Mohammad Ja­vad Zarif. Dalam agenda ini, Jokowi mengajak Iran berinvestasi di berb­agai proyek pembangunan di tanah air.

Dalam keterangannya, Senin (7/3/2016), pertemuan ini diadakan di sela-sela KTT LB OKI ke-5 di Ru­ang Kakatua JCC Senayan, Jakarta. Jokowi didampingi oleh Menlu Ret­no LP Marsudi. “Saya senang den­gan berbagai perkembangan positif hubungan bilateral Indonesia-Iran,” ujar Jokowi.

Dalam pertemuan tersebut, Jokowi dan Zarif membahas seputar permasalahan Palestina. Diharapkan hasil KTT LB OKI ke-5 dapat mem­berikan penyelesaian isu Palestina dan Al-Quds Al-Sharif.

Jokowi dan Zarif sempat memba­has kerja sama perdagangan kedua negara, utamanya perluasan pasar produk komoditi Indonesia. Ia juga mengundang Iran untuk berinvestasi dalam berbagai proyek pembangu­nan di Indonesia.

BACA JUGA :  Dijamin Bikin Nagih! Ini Dia Resep Kolang Kaling Saus Santan yang Sedap dan Mantap

Selain itu, Jokowi mendorong re­alisasi kesepakatan kerja sama kedua negara di bidang energi dan migas. Adapun produk ekspor unggulan In­donesia ke Iran, yakni kelapa sawit, kertas, teh, serta produk karet juga ban.

Total nilai perdagangan Indone­sia dengan Iran di 2015 mencapai USD 273 juta, di mana Indonesia surplus USD 159,91 juta. Sementara di 2014, total nilai perdagangan In­donesia dengan Iran mencapai USD 448 juta, di mana Indonesia surplus USD 363 juta. Adapun di 2013, total nilai perdagangan Indonesia den­gan Iran mencapai USD 568 juta, di mana Indonesia surplus USD 370 juta.

Jokowi juga berharap hubungan Iran dan Arab Saudi kembali dina­mis. Hal ini bukan tanpa alasan karena pada 13 Januari lalu, Retno juga sempat menyampaikan pesan damai dari Jokowi kepada Presiden Iran, Hassan Rouhani untuk me­ningkatkan hubungan diplomatik kedua negara tersebut.

Mendahului pertemuan ini, Men­lu Retno Marsudi telah menyaksi­kan penyerahan lukisan karya pelu­kis Indonesia, Jeihan Sukmantoro, kepada Menlu Iran yang berjudul ‘Tafakur di Musdalifah’. Lukisan ini berisikan pesan perdamaian dan lambang persahabatan bagi masyarakat Iran. Lukisan Tafakur di Musdalifah terinsiprasi dari per­jalanan sang pelukis saat melak­sanakan ibadah haji.

============================================================
============================================================
============================================================