PRESIDEN Joko Widodo ( Jokowi) menunjukkan kepiawaiannya memasarkan peluang investasi dan aneka produk Indonesia kepada para kepala negara sahabat yang tengah mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerja sama Islam (KTT LB OKI) di Jakarta Convertion Center Senayan.
Oleh : Alfian Mujani
[email protected]
Di sela-sela KTT LB OKI ini, Presiden Jokowi bertemu dengan Ketua Dewan Negara Kesultanan Oman Yahya Bin Mahfoodh. Dalam pertemuan tersebut Jokowi menawarkan beberapa produk Indonesia untuk diÂpasarkan di Oman.
“Kita menawarkan produk-produk, baik otomoÂtif, perikanan, konstruksi, furnitur, dan produk-produk strategis yang bisa kita ekspor dari IndoÂnesia ke Oman. Ini akan segera ditindaklanjuti menteri-menteri terkait,†kata Jokowi usai perteÂmuan di JCC, Senayan, Jakarta, Senin (7/3/2016).
Dalam pertemuan tersebut Jokowi didampingi Menko Polhukam Luhut Pandjaitan, Mensesneg Pratikno, Menteri ESDM Sudirman Said, dan Juru Bicara Presiden Johan Budi.
Jokowi mengatakan, dengan telah dibukanya rute Jakarta-Muscat (Ibu Kota Oman) dan sebaÂliknya, diharapkan hubungan perdagangan IndoneÂsia bisa lebih berkembang
“Di bidang penerbangan, telah dibuka dari MusÂcat ke Jakarta, penerbangan langsung. Ini nantinya kita harapkan dapat mengembangÂkan perdagangan Indonesia dan Oman,†tutur Jokowi.
Berkaitan dengan bahasan konfeÂrensi luar biasa kali ini, Jokowi meÂnyampaikan bahwa Indonesia dan Oman setuju untuk terus memberiÂkan dukungan penuh demi perdaÂmaian di Palestina.
“Indonesia dan Oman sepakat untuk terus memberikan dukunÂgan penuh pada perdamaian dan kemerdekaan di Palestina,†jelas Jokowi.
Berdasarkan informasi dari Tim Komunikasi Presiden, dalam perÂtemuan tersebut Presiden juga mengucapkan terima kasih kepada Oman yang telah memberikan amÂnesti kepada lebih 1.000 WNI tahun lalu.
Jumlah WNI di Oman saat ini sekiÂtar 31.000 orang. Rata-rata mereka bekerja di bidang perminyakan, perÂhotelan, perbankan, salon, dan tenaÂga kerja informal. Nilai perdagangan kedua negara sendiri terus meningÂkat setiap tahunnya, pada 2015 terÂcatat sebesar US$ 67 juta atau sekitar Rp 876,6 miliar (kurs Rp 13.085).
Undang Iran
Presiden Jokowi juga menawarÂkan peluang investasi dalam perteÂmuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri (Menlu), Iran Mohammad JaÂvad Zarif. Dalam agenda ini, Jokowi mengajak Iran berinvestasi di berbÂagai proyek pembangunan di tanah air.
Dalam keterangannya, Senin (7/3/2016), pertemuan ini diadakan di sela-sela KTT LB OKI ke-5 di RuÂang Kakatua JCC Senayan, Jakarta. Jokowi didampingi oleh Menlu RetÂno LP Marsudi. “Saya senang denÂgan berbagai perkembangan positif hubungan bilateral Indonesia-Iran,†ujar Jokowi.
Dalam pertemuan tersebut, Jokowi dan Zarif membahas seputar permasalahan Palestina. Diharapkan hasil KTT LB OKI ke-5 dapat memÂberikan penyelesaian isu Palestina dan Al-Quds Al-Sharif.
Jokowi dan Zarif sempat membaÂhas kerja sama perdagangan kedua negara, utamanya perluasan pasar produk komoditi Indonesia. Ia juga mengundang Iran untuk berinvestasi dalam berbagai proyek pembanguÂnan di Indonesia.
Selain itu, Jokowi mendorong reÂalisasi kesepakatan kerja sama kedua negara di bidang energi dan migas. Adapun produk ekspor unggulan InÂdonesia ke Iran, yakni kelapa sawit, kertas, teh, serta produk karet juga ban.
Total nilai perdagangan IndoneÂsia dengan Iran di 2015 mencapai USD 273 juta, di mana Indonesia surplus USD 159,91 juta. Sementara di 2014, total nilai perdagangan InÂdonesia dengan Iran mencapai USD 448 juta, di mana Indonesia surplus USD 363 juta. Adapun di 2013, total nilai perdagangan Indonesia denÂgan Iran mencapai USD 568 juta, di mana Indonesia surplus USD 370 juta.
Jokowi juga berharap hubungan Iran dan Arab Saudi kembali dinaÂmis. Hal ini bukan tanpa alasan karena pada 13 Januari lalu, Retno juga sempat menyampaikan pesan damai dari Jokowi kepada Presiden Iran, Hassan Rouhani untuk meÂningkatkan hubungan diplomatik kedua negara tersebut.
Mendahului pertemuan ini, MenÂlu Retno Marsudi telah menyaksiÂkan penyerahan lukisan karya peluÂkis Indonesia, Jeihan Sukmantoro, kepada Menlu Iran yang berjudul ‘Tafakur di Musdalifah’. Lukisan ini berisikan pesan perdamaian dan lambang persahabatan bagi masyarakat Iran. Lukisan Tafakur di Musdalifah terinsiprasi dari perÂjalanan sang pelukis saat melakÂsanakan ibadah haji.