Setelah molor selama tiga hari, akhirnya DPRD Kota Bogor kembali mengagendakan rapat Badan Musyawarah (Bamus) hari ini. Agendanya adalah pembahasan soal perkara intervensi yang dilakukan Wakil Walikota Bogor, Usmar Hariman, terhadap jalannya lelang di Unit Lelang Pengadaan (ULP) Pokja V Kota Bogor.
Oleh : Rizky D|Yuska A
[email protected]
Bamus DPRD Kota BoÂgor mengagendakan rapat lagi hari ini. Agendanya adalah pembentukan PaniÂtia khusus (Pansus) terhadap sengkarut lelang di ULP.
“Betul. Hari ini diagendaÂkan lagi. Rencananya memang ada pembentukan pansus perkara intervensi yang dilakuÂkan Pak Usmar terhadap lelang kemarin,†kata Wakil Ketua DPRD Kota Bogor, Sopian Ali Agam, kemarin.
Gagalnya rapat bamus peÂkan lalu mendapat cibiran dari koorinator Forum Ormas Bogor Bersatu (FOOB), Benignnu ArÂgoebie. Pentolan pemuda PanÂcasila (PP) Kota Bogor itu menÂgatakan, jangan sampai Pemkot Bogor, dan ketua DPRD Kota Bogor, mau melindungi orang yang salah.
Benignnu CS menegaskan, pihaknya akan terus mengawal rapat yang akan dilakukan DPRD Kota Bogor, dalam lanÂjutan audiensi yang dilakuÂkan FOBB. â€Kami semua peÂnyumbang suara untuk para wakil rakyat yang bekerja di DPRD Kota Bogor,†kata dia. “Baiknya para wakil rakyat mengutamakan keluhan yang disampaikan rakyatnya, jangan sampai dewan masuk angin dalam kasus ini,†sambungnya.
Keponakan Ketua Umum DPP PP, Japto Soejosoemarno, menegaskan, pihaknya akan menekan para ketua partai untuk mendisiplinkan kader-kadernya yang ada didewan. “Jika dewan masuk angin, partainya yang akan kami desak. Yang pasti Kota Bogor harus dibawa ke jalan yang benar,†kata dia.
Menyikapi konÂflik ini, Anggota Fraksi PDIP Kota Bogor, Atty SoÂemad i Âkarya, mengaku kecewa denÂgan kompromi di sistem lelang. “Saya minta sistem lelang diÂperbaiki lah. Jangan ada camÂpur tangan eksekutif. Biarkan yang sehat yang menang leÂlang,†kata dia.. (*)