POLRES Bogor terus melakukan pengembangan untuk mengungkap siapa bos besar yang membengkingi para gurandil. Pasalnya, walaupun sudah ditertibkan para gurandil masih berani melakukan penambangan liar.
RISHAD NOVIANSYAH
[email protected]
Polres Bogor melakukan pengembangan dan sosialisasi kepada warga KecamaÂtan Nanggung untuk meninggalkan pekerjaan berbahaya namun menggiÂurkan itu.
Kapolres Bogor, AKBP Suyudi Ario Seto menÂgungkapkan, siap menangkap siapapun yang bermain dalam praktik penambangan liar. TerÂmasuk jika terbukti oknum pejabat Kabupaten Bogor yang menjadi ‘bis boss’ serta membekingi para gurandil.“Pengembangan terus dilakukan. Siapapun yang bermain, kami tindak. Tidak peduli siapapun orangnya,†tegas Suyudi.
Suyudi pun mengelak saat ditanyakan diÂrinya canggung dalam membongkar keterlibatan pejabat DPRD Kabupaten Bogor yang ditengarai membekingi aktivitas penambangan liar di GuÂnung Pongkor. “Tidak ada canggung. Pokoknya harus dituntaskan,†katanya.
Sebelumnya, budayawan dan mantan Wakil Bupati Bogor, Karywan Faturachman menuding AKBP Suyudi sedikit kagok lantaran dirinya meÂmiliki kedekatan dengan Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Ade Ruhandi.
Pria yang akrab disapa Karfat itu menilai, kedekatan itu merupakan taktik Ade Ruhandi supaya Suyudi tidak masuk terlalu dalam untuk mengungkap penambangan emas tidak berizin di Gunung Pongkor.
“Itu taktik Jaro Ade (panggilan Ade Ruhandi, red) dekat dengan kapolres buat membuat kagok dalam pengusutan kasus Pongkor. Sementara dia sudah diperintahkan Kapolda Jawa Barat. MakanÂya jangan mau dipepet sama Jaro Ade,†tegas pria yang kini fokus menjadi budayawan itu.
Ia melanjutkan, dengan keakraban yang diÂjalin antara kapolres dan Jaro Ade, untuk mengÂhambat laju AKBP Suyudi Ario Seto untuk memÂbongkar penadah-penadah besar yang diduga dilakoni pejabat teras di Bumi Tegar Beriman.
“Makanya dia pernah kan waktu diwawanÂcara bilang ‘hati-hati kamu kalau bicara’. Itu tuh dia takut diungkap kalau ada keterlibatannya. Semua warga di sekitar Pongkor sudah tahu kok siapa Jaro Ade itu,†katanya. (*)