JAKARTA TODAY- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut, rata-rata harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) mencapai US$48,71 per barel pada bulan Maret 2017. Angka ini turun US$3,79 per barel dibanding posisi Februari 2017 sebesar US$52,50 per barel.

Sementara itu, harga ICP SLC/Minas pada bulan Maret tercatat US$49,62 per barel, atau turun US$3,74 per barel dibanding bulan sebelumnya sebesar US$53,36 per barel.

Dilansir dari laman resmi Kementerian ESDM, harga ICP yang turun disebabkan karena dua indeks harga minyak pembentuk ICP, yaitu Brent dan West Texas Intermediate (WTI) juga mengalami penurunan.

BACA JUGA :  Puncak Arus Balik di Terminal Baranangsiang Diprediksi 15 April 2024

Tercatat, rata-rata harga minyak Brent pada bulan lalu turun US$3,46 per barel menjadi US$52,54 per barel. Sementara itu, harga minyak WTI juga menurun ke angka US$49,67 per barel dari posisi bulan sebelumnya US$53,46 per barel.

Anjloknya harga minyak mentah pada bulan lalu disebabkan oleh peningkatan produksi minyak dunia. Berdasarkan publikasi International Energy Agency (IEA) Maret lalu, terdapat peningkatan rata-rata produksi harian sebesar 0,26 juta barel ke angka 96,52 juta barel per hari di bulan Februari lalu.

BACA JUGA :  Kapan Puasa Syawal Dilakukan? Simak Ketentuannya

Selain itu, organisasi negara-negara pengekspor minyak (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC) merevisi produksi minyak negara non-OPEC di kuartal I dan kuartal II tahun ini masing-masing ke angka 57,8 juta barel per hari dan 57,26 juta barel per hari. Kedua angka itu meningkat 0,2 juta barel per hari dibanding publikasi OPEC pada bulan sebelumnya.

============================================================
============================================================
============================================================