BOGOR, TODAYÂ – Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (ApÂrindo) telah mengantongin emÂpat daerah yang mengusulkan besaran harga plastik di ritel modern lebih mahal dari yang ditetapkan pemerintah, yakni Rp 200 per kantong. DKI JakarÂta tercatat paling mahal dengan usulan Rp 5.000 per kantong.
Ketua Umum Aprindo, Roy N Mande menjelaskan, piÂhaknya baru mendengar usuÂlan empat daerah yang memaÂtok harga lebih tinggi. Yakni, Balikpapan, Jakarta, Bogor dan Aceh. Sementara daerah lainÂnya kompak dengan dengan harga Rp 200.
“Yang saya tahu, baru BalikÂpapan minta kantong plastik dikenakan harga Rp 1.500, JaÂkarta Rp 5.000, Bogor Rp 500 dan Aceh juga Rp 1.500 per kantong. Kalau daerah lainnya masih sama ya Rp 200,†kata Roy, Rabu (24/2/2016).
Menurutnya, pengusaha riÂtel tetap memberlakukan harga kantong plastik di ritel modern sebesar Rp 200 karena harga ini sudah diputuskan antara Kementerian Lingkungan HidÂup dan Kehutanan, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia serta Badan Perlindungan KonÂsumen Indonesia.
“Kita sih masih Rp 200, karena itu ketetapan secara nasional. Biarkan saja pemerÂintah daerah bicara dan menÂgusulkan, tapi kan belum ada Peraturan Menteri, Peraturan Gubernur dan Peraturan Wilayah, sehingga belum bisa diimplementasikan. SedangÂkan yang sudah keluar aturanÂnya untuk yang Rp 200. MungÂkin pemerintah daerah sedang mempersiapkan,†terang Roy.
Roy mengatakan, satu kantong plastik dihargai Rp 200 masih terjangkau untuk seluruh lapisan masyarakat. Harga ini merupakan usulan dari para pengusaha ritel kepada Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup.
“Kenapa Rp 200? Biar terÂjangkau dulu. Masyarakat tidak terasa dengan harga ini dan bisa diterima semua kalangan dan lapisan masyarakat,†ucapnya.
Walaupun sudah ditetapÂkan Rp 200 per lembar, namun pemerintah daerah mematok harga lebih tinggi untuk setiap lembar kantong plastik. Itu terjadi karena APRINDO tidak mengatur harga kantong plastik, sehingga setiap daerah bisa saja berbeda.
Contohnya saja Badan PenÂgelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bogor menyebut, plastik kini tidak lagi diberiÂkan secara gratis, tapi akan diÂpungut biaya Rp 500 per lemÂbarnya. Wakil Gubernur DKI Jakarta bahkan mencetuskan harga kantong plastik di IbuÂkota dan sekitarnya sebesar Rp 5.000 per kantong.
“Di Kalimantan bahkan harga kantong plastik Rp 1.500 per lembar. Memang ada harga berbeda, seperti di Jakarta dan Jayapura, jadi seperti harga barang saja antara daerah satu dengan lainnya beda. Tapi dalam satu kota, harga plastik harus sama,†jelas Roy.
Penerapan kantong plastik berbayar resmi diujicoba hari ini. Para pelaku usaha ritel, kata Roy, sangat mendukung ujicoba penggunaan kantong plastik berbayar ini hingga Juni 2016.
Ia menyebut, jumlah ritel modern di Indonesia mencapai 35 ribu ritel. Dari jumlah itu, riÂtel tetap anggota APRINDO seÂbanyak lebih dari 70 ribu periÂtel, serta sekitar 12 ribu-13 ribu merupakan basis toko modern berkonsep waralaba, seperti Alfamart dan Indomart.
“Untuk ujicoba ini kita terÂapkan untuk ritel modern yang paling siap maksimal. Jadi 35 ribu gerai itu belum bisa jalan semua,†terang Roy.
(Yuska)