Untitled-7BOGOR TODAY – Harga dag­ing ayam di pasaran mulai naik sepekan terakhir. Harag­nya juga liar tak terkontrol. Kenaikan harga daging ayam dipicu kenaikan harga biaya produksi. Ketua paguyuban pedagang daging ayam Bo­gor, Sony Listen, menilai, kenaikan harga daging ayam dikarenakan kenaikan harga pakan dan harga ayam sehari (day old chick).

Saat ini, kata dia, kenaikan harga daging ayam terjadi di wilayah Bogor dan Jakarta. Sony menjelaskan, jika harga pakan ayam saat ini Rp 7.300 per kilogram dari semula Rp 6.000 per kilogram. Sedang­kan harga DOC saat ini sudah menyentuh Rp 6.000 per ekor dari Rp 4.000 per ekor.

BACA JUGA :  Pohon-Tiang Listrik Tumbang Hingga Tutup Jalan di Manggis Karangasem

“Lonjakan harga sep­erti ini, hampir sama ketika sesudah Lebaran tahun lalu. Ketika sesudah libur, harga produksi naik,” paparnya, Senin (11/1).

Ia menjelaskan harga dag­ing ayam di tingkat pemotong mencapai Rp 36.000 per ki­logram dari sebelumnya Rp 30.000 perkilogram.

Faktor lainnya, kata Sony, kenaikan harga juga dipicu rencana kebijakan pemerin­tah untuk memusnakan 6 juta indukan ayam (parent stock). Rencana tersebut, membuat sejumlah peternak skala besar untuk menahan DOC.

BACA JUGA :  Jadi Ujung Tombak Jaga Lingkungan, Dedie Rachim Ajak RW se-Kota Bogor Gali Potensi Wisata Wilayah

Sony pun meminta agar se­cepatnya pemerintah melaku­kan dialog dengan para komu­nitas pedagang dan perternak daging ayam untuk menentu­kan jalan keluarnya. Opsi lain­nya, mau tidak mau pemerin­tah harus melakukan impor daging ayam karkas. “Jika dibi­arkan dalam kondisi seperti ini, tidak mungkin harga dag­ing ayam semakin naik. Akh­irnya banyak dari pedagang atau perternak gulung tikar,” tambahnya.

(Yuska Apitya)

============================================================
============================================================
============================================================