JAKARTA TODAY- Harga bawang merah menyusul harga cabai. Saat ini, harga bawang terpantau naik menjadi Rp45 ribu per kilogram. Misalnya di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur bawang merah dijual Rp 45.000/kg karena banjir di salah satu sentra bawang Brebes, Jawa Tengah. “Bawang merah sekarang Rp 45.000/kg sebelumnya Rp 30.000/kg atau Rp 32.000/kg sudah 2 minggu ini,” ujar salah satu pedagang, Erik, di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (26/2/2017).

Bawang merah tersebut naik karena pasokan yang berkurang. Erik menuturkan salah satu faktor pasokan berkurang karena berkurangnya kiriman bawang merah dari Brebes yang mengalami kebanjiran. Ia menyebut mendapatkan stok cabai dari Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur. Sedangkan pasar induk mendapatkan pasokan dari Brebes. Menurutnya di musim hujan ini, bawang merah juga rentan cepat busuk sehingga mempengaruhi persediaan barang. “Bawangnya dari Brebes tapi saya kan ambil dari Pasar Induk Kramat Jati, di sana agak susah. Di Brebes sekarang kebanjiran terus, selain itu kalau musim hujan gini kan bawang cepat busuk,” ujar Erik.

Sedangkan bawang putih mengalami kenaikan menjadi Rp 45.000/kg dari sebelumnya Rp 42.000/kg. Hal senada juga disampaikan pedagang lainnya, Mahmud, ia mengatakan harga bawang merah saat ini Rp 40.000/kg. Harga tersebut naik dari sebelumnya Rp 30.000/kg karena pasokannya berkurang. “Sekarang bawang merah naik, dulu Rp 30.000/kg sekarang Rp 40.000/kg. Biasanya karena pasokannya, kalau stoknya sedikit itu naik,” ujar Mahmud.

Sementara harga tomat turun menjadi Rp 8.000/kg – Rp 10.000/kg dari sebelumnya sekitar Rp 20.000/kg. Wortel juga turun menjadi Rp 10.000/kg jika dibandingkan saat bulan puasa bisa mencapai Rp 20.000/kg. “Kalau wortel Rp 10.000/kg – Rp 12.000 murah, kalau bulan puasa Rp 20.000/kg,” kata Mahmud. Komoditas pangan lainnya yang mengalami kenaikan misalnya kentang dari dataran tinggi Dieng. Harga tersebut naik dari sebelumnya Rp 12.000/kg menjadi Rp 15.000/kg. “Kentang Dieng harganya Rp 15.000/kg, biasanya Rp 12.000, naik Rp 3.000/kg, karena stoknya gitu,” ujarnya.

BACA JUGA :  Pj. Bupati Bogor Apresiasi Kadin Laksanakan Pasar Murah Kendalikan Laju Inflasi Daerah

Harga ikan kembung juga mengalami kenaikan, meskipun cuma sedikit. “Harga ikan naik karena banjir gede di Muara (kampung Muara, Jakarta Utara) misalnya ikan kembung jadi Rp 35.000/kg biasanya Rp 32.000/kg,” kata salah satu pedagang di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur bernama Harun. Selain itu, komoditas laut lainnya yang mengalami kenaikan adalah cumi-cumi. Cumi-cumi naik menjadi Rp 65.000/kg dari sebelumnya Rp 60.000/kg. Sementara itu komoditas ikan tambak mengalami penurunan harga. Pedagang lainnya, Eko menyebut harga bandeng saat ini cenderung stabil. “Harga bandeng Rp 26.000/kg sementara ini masih stabil. Tidak ada pengaruh dari banjir atau hujan karena ini ikan tambak,” kata Eko.
Sedangkan harga ikan tongkol relatif stabil Rp 25.000/kg. Sementara ikan emas relatif stabil Rp 30.000/kg, ikan gurame Rp 48.000/kg, dan ikan lele Rp 23.000/kg. “Karena pasokanya segitu-segitu saja, normal biasa saja,” kata pedagang lainnya, Toni.

Cabai rawit merah sejak 2 bulan terakhir juga mengalami kenaikan. Harganya tidak jauh-jauh dari angka Rp 150.000/kg dan 180.000/kg. Data menyebutkan harga cabai di sejumlah pasar di Jabodetabek tak terkendali. “Harganya Rp 160.000/kg sudah 2 bulan belum turun-turun harganya pedas terus,” kata pedagang cabai di Pasar Bogor, Sohibin, kemarin.

Kenaikan harga tersebut karena pasokannya sedikit akibat cuaca hujan sehingga cabai menjadi cepat busuk. Selain itu dia menyebut kenaikan ini juga dipengaruhi banjir dan mempengaruhi distribusi. “Karena pasokannya dikit, pengaruh juga sih kalau hujan cabai cepat busuk, banjir pengaruh juga ke perjalanan,” kata dia. Dia mencontohkan, stok di Pasar Induk Kramat Jati tempatnya mengambil barang bisa berbeda-beda setiap jam sehingga mempengaruhi harga jual. “Kalau di pasar induk beda 1 jam 2 jam atau kalau lambat saja belinya, barang jadi jarang, harganya naik,” ujarnya.

BACA JUGA :  Jadwal dan Syarat Pendaftaran Polri 2024, Siapkan Dirimu

Sementara itu, pedagang lainnya, Edo juga menjual cabai seharga Rp 150.000/kg. Harga tersebut cenderung stabil dalam waktu dekat ini. “Cabai rawit merah Rp 150.000/kg harganya stabil,” ujar Edo.
Dia menyebut kenaikan ini terjadi karena pasokannya yang sulit dan banyak peminatnya. Namun, jenis cabai lainnya mengalami penurunan seperti cabai keriting merah dan cabai besar merah turun jadi Rp 40.000/kg dari sebelumnya Rp 50.000/kg.
Sementara itu, cabai hijau keriting mengalami sedikit kenaikan, dari Rp 28.000/kg menjadi Rp 30.000/kg. Sedangkan cabai hijau besar turun menjadi Rp 20.000/kg dari sebelumnya Rp 30.000/kg. “Cabai hijau keriting Rp 30.000/kg, naik biasanya Rp 28.000/kg, pasokannya susah sepertinya,” ujarnya.

   Sementara, cabai kering asal China beredar di pasar tradisional. Contohnya di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur. Seorang pedagang sembako bernama Arianto menjual cabai impor asal China seharga Rp 7.000 per ons. Cabai dibungkus dalam plastik agar mudah ditunjukkan saat ada konsumen yang mencari. “1 ons Rp 7.000. kalau sekilo Rp 60.000/kg,” ujar Arianto.

Menurut Arianto, cabai kering itu diambil dari Pasar Induk Kramat Jati dengan harga antara Rp 45.000/kg-Rp 50.000/kg. “Itu tergantung stok. Misalnya, pagi saya beli harganya Rp 45.000/kg tapi sorenya saya beli Rp 50.000/kg,” terang Arianto.
Dia menambahkan, hanya mengambil cabai kering sebanyak 2 kg dari Kramat Jati. Ini karena mayoritas konsumen cabai kering ini adalah para pedagang makanan. Mereka membeli cabai kering untuk dicampur dengan cabai segar yang sekarang harganya sedang tinggi. “Ibu-ibu jualan nasi uduk, warteg, pedagang makanan kecil kaki lima. Mereka beli cabai kering untuk dicampur dengan cabai segar,” tandasnya.(Yuska Apitya/dtk)

============================================================
============================================================
============================================================