Menurut para alim dan cerdik bentuk kedengkian yang paling jelek adalah menghina orang lain demi meningkatkan nilai dirinya sendiri, mengungkap kekurangan orang lain demi menutupi kekurangan diri. Terapi untuk menyembuhkan penyakit dengki ini adalah dengan selalu menanamkan keyakinan dalam hati bahwa tak ada manusia tanpa kekurangan, termasuk diri kita sendiri. Indahnya hidup jika kita mampu mensinergikan kelebihan-kelebihan masing-masing kita untuk mengurangi dan menutupi kekurangan yang ada.

BACA JUGA :  Resep Membuat Rendang Ayam Tanpa Santan yang Lezat dan Bikin Ketagihan Keluarga

Seorang pedagang beras menghina beras milik pedagang pesaingnya, mencacinya sedemikian rupa agar pelanggan tidak lagi membeli beras milik pesaingnya itu. Dia lupa bahwa masyarakat sudah cerdas dan tak memiliki tabiat seperti dia. Para pemilik akal sehat, mata jernih dan telinga terng masih dengan baik dan jelas bisa menilai secara obyektif. Tetapi sang pendengki ternyata memang tak mampu mengobati, apalagi membunuh kedengkiannya sendiri sehingga dia tega merampas paksa beras milik pedagang lain itu.

BACA JUGA :  Daftar Pemain Timnas Indonesia di Piala Asia U-23 2024

Beras yang dijual orang lain itu tak salah. Pemiliknyapun tak salah. Yang salah fatal adalah yang merampas beras dan menganggap dengan tindakannya itu dia tak lagi memiliki saingan. Urusan dianggap jadi selesai. Maka, sang perampas beras itu dikutuk masyarakat penikmat beras berkualitas itu dan dibenci para petani yang selama ini diuntungkan oleh pedagang beras itu.

============================================================
============================================================
============================================================