CIAWI TODAY – Badan Pengawas Obat dan Makanan ( BPOM) menyambangi pasar tradisional Ciawi Kabupaten Bogor untuk mensosialisasikan program pasar aman dari bahan berbahaya dan satu unit teskit yaitu alat pendeteksi bahan makanan berbahaya kepada Pemerintah Kabupaten Bogor yang di serahkan oleh Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya BPOM, Suratmono MP yang diterima oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor, Adang Suptandar.

Suratmono mengatakan dalam 3 tahun terakhir penggunaan bahan berbahaya dari 24 persen turun menjadi 15 persen dan sekarang naik lagi menjadi 16 persen akan tetapi penyalahgunaan formalin adanya penurunan dan tahun ini ditargetkan 139 pasar aman di seluruh Indonesia maka kita akan berupaya untuk mewujudkan itu dengan memberikan sosialisasi dan mengandeng komunitas pasar.

BACA JUGA :  Jaga Kadar Gula Darah dengan 5 Kebiasaan Pagi yang Penting Ini

“Intinya BPOM dan Pemerintah Daerah terbatas untuk mengawasi bahan-bahan berbahaya masuk ke pasar jadi konsep mengandeng komunitas pasar perlu dilakukan dengan memberikan pelatihan dan sosialisasi kepada mereka terhadap bahan berbahaya,” ujar Suratmono, Kami (27/7/2017).

BACA JUGA :  2030 Tak Ada Pembangunan TPA Baru di Kota Bogor, Kok Bisa

Suratmono MP juga mengatakan, pemberian Teskit ini untuk menekan penyebar luasan penggunanan bahan makanan berbahaya di masyarakat luas. Apalagi berdasarkan data BPOM penyalahgunaan bahan berbahaya bagi makanan masih banyak terjadi di Indonesia, walau sudah terjadi penurunan dari tahun ke tahun. ”Pemberian teskit kepada para pengelola pasar dinilai efektif menekan penyebarluasan bahan makanan berbahaya,” jelasnya.

============================================================
============================================================
============================================================