KOMITMEN Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk membersihkan gedung Senayan dari penyalahgunaan narkotika mulai diseriusi. Bahkan, BNN juga berkomitmen untuk menggelar tes urine kepada semua wakil rakyat di tingkat daerah.
Oleh : YUSKA APITYA AJI
[email protected]
Rencana untuk tes urine 560 angÂgota DPR mencuat menyusul dugaan anggota DPR FanÂny Safriansyah (Ivan Haz) terliÂbat narkoba.
Kepala Badan Narkotika NasiÂonal (BNN), Komjen Budi Waseso mengatakan pihaknya siap memÂbantu tes urine tersebut. “Oh, iya pasti. Pasti,†kata Komjen Budi Waseso sebelum rapat di Istana Negara, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Senin (29/2/2016). “Sama saja seperti yang dilakukan PanÂglima TNI, sama saja. Kami justru ingin, semua anggota dewan baik di pusat maupun daerah dites massal,†imbuhnya.
Pria yang akrab disapa Komjen Buwas ini mengatakan langkah TNI dengan memberantas narkoÂba di internal bukanlah kebetulan. Melainkan TNI saat ini komitmen dan konsekuen untuk pemberÂsihan ke dalam. “Panglima TNI menindaklanjuti apa yang menÂjadi perintah Presiden. Sudah mempelopori nih, itu yang kita apresiasi, Panglima TNI beliau suÂdah berikan contoh keteladanan. TNI harus bersih dari masalah itu, diwujudkan sama beliau nyata sekarang,†paparnya.
Tak hanya itu saja, Buwas menegaskan peredaran narkoba sudah sedemikian luas dan tak menutup kemungkinan masuk ke instansi-instansi atau lembaga pemerintah. “Saya kira siapa pun kalau yang gencar pasti semua ada. Satu kementerian A gencar pasti banyak juga yang pakai. Itulah satu bukti peredaÂran narkotika itu sudah ke maÂna-mana,†ucap mantan KabaÂreskrim itu.
Sebelumnya, tes urine bagi anggota DPR disuarakan Wakil Ketua DPR Fadli Zon. Namun belum dijelaskan bagaimana tekÂsnisnya dan kapan. Sejauh ini, hanya Fraksi PKS yang melakuÂkan tes urine bagi anggotanya. Tes urine F-PKS hari ini adalah yang kedua kali dilakukan.
Soal rencana BNN ini, Wakil Ketua DPR Agus Hermanto menÂdukung. Apalagi, kata dia, tes dilakukan untuk memberikan jaminan kepada masyarakat bahwa wakilnya di parlemen bersih dari narkoba. “Ini bisa memberikan jaminan kepercayÂaan kepada masyarakat, karena untuk menjaga amanah rakyat itu harus bersih dari narkoba,†kata Agus di gedung DPR, SenayÂan, Jakarta, Senin (29/2/2016).
Bahkan politisi Partai DeÂmokrat itu pun mengaku siap tes urine dilakukan kapan saja. Dia juga mendorong tes urine untuk anggota DPR dilakukan secepatÂnya. “Nanti kalau memang ada permintaan secepatnya, saya juga sudah mendengar yang ingin melaksanakan tes urine, mengetahui masalah narkoba untuk masalah dewan, kalau saya siap. Kapan? Hari ini saya juga siap,†tuturnya.
Terkait dugaan penggunaan narkoba oleh anggota DPR dari Fraksi PPP Fanny Safriansyah alias Ivan Haz, Agus menduÂkung kasus tersebut diusut tunÂtas. Bila terbukti bersalah maka Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) bisa memberikan sanksi berat berupa pemecatan. ApaÂlagi penggunaan narkoba oleh anggota DPR masuk kategori pelanggaran berat. “Siapa pun meski itu anggota dewan, menÂteri, bahkan siapa saja, melakuÂkan pelanggaran dalam hal narkoba ini, di mana narkoba adalah pelanggaran extraordiÂnary crime, maka tentu pelangÂgaran ini mesti ditindak dengan setegas-tegasnya,†kata Agus.
Terpisah, Ketua DPRD Kota Bogor, Untung Wahyudi MaryÂono, mengaku siap dengan renÂcana BNN tersebut. “Kami mau masuk nyaleg itu sudah dites urine. Tapi kalau mau dites lagi ya silahkan. Kami siap-siap saja,†kata dia, kemarin.
Politikus PDIP ini menilai, tes urine ini sedianya dilakuÂkan rutin dan merata. “Jadi jangan tebang pilih dan anget-anget tahi ayam. Me n t ang-ment ang ada kasusnya anaknya Hamzah Haz, BNN lalu bikin program ini. HarÂusnya rutin. Jangan bikin program setelah ada kasus muncul,†kritiknya.