Industri e-commerce rupanya menarik minat Blue Bird Group untuk terjun ke bisnis serupa. Tak tanggung-tanggung, dana miliaran rupiah pun dikucurkan perusahaan. Ya, memang Pemilik dan Pemegang Saham Blue Bird Group, Indra Djokosoetono, tidak membuat situs e-commerce sendiri. Melainkan dengan cara berinvestasi ke Maskoolin, layanan e-commerce khusus pria.
Oleh : Apriyadi Hidayat
[email protected]
Situs ini baru saja memÂperoleh pendanaan pra-seri A senilai 7 digit dolar Amerika Serikat. Sayang tidak disebutkan anÂgka pasti investasi yang diguyÂurkan, yang pasti di kisaran jutaan dolar AS alias miliaran rupiah.
Berbasis di Jakarta, Maskoolin didirikan pada tahun 2012 oleh Ilham SyafriÂaldi, Errol Wi d h a Âv i a n , Kri stian Harahap, dan Kemal Wiryawan. PerusaÂhaan dimulai dengan menjual produk-produk untuk pria dan telah mengalami progres dan perubahaan dalam model bisnis selama tiga taÂhun ini. Maskoolin menggunakan alÂgoritma melalui kuis dan aktifiÂtas penggunaan browser internet yang memungkinkan website Maskoolin untuk mengerti minat user.
“Saya selalu percaya bahwa tim Maskoolin memiliki potensi baik, produk mungkin dapat gaÂgal tapi founderspasti dapat terus menemukan model bisnis terbaik untuk bertumbuh secara pesat. Saya bangga sekali dengan tim karena sudah mencapai sekarang ini. Saya juga yakin bahwa tim Maskoolin ini akan menjadi peruÂsahaan yang besar secara global dengan rencana-rencana yang akan mereka lakukan,†imbuh Aryo Ariotedjo, pendiri Grupara Inc, yang merupakan investor dan incuÂbator Maskoolin sejak tahun 2013.
Rencananya, dana segar dari bos Blue Bird yang masuk akan diÂgunakan Maskoolin untuk melakuÂkan ekspansi ke pasar Asia TengÂgara.
Gairahkan MEA
Industri eCommerce lokal dinilai sudah siap untuk bersaing di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan diimplementasiÂkan pada awal 2016.
“eCommerce lokal sudah siap untuk kompetisi di era MEA nanti. Bisnis melalui internet ini sangat cocok di era MEA,†kata Ketua Komite Tetap Waralaba dan Lisensi Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Amir Karamoy, belum lama ini.
Menurutnya, berbisnis melaÂlui eCommerce memiliki potensi yang besar, karena memasuki seÂluruh penjuru dunia. Terlebih lagi terkoneksi dengan pemain-pemain besar di bisnis eCommerce globÂal. “Pemain lokal harus hati-hati menghadapi para raksasa ini. KaÂlau tidak hati-hatu, bisa diatur oleh mereka,â€katanya.
Sekadar diketahui, sektor eCommerce memang mulai banÂyak menyedot perhatian penÂgusaha lokal untuk berinvestasi. Setelah Lippo Group terlihat serius dengan MatahariMall.com, kali ini salah satu pemilik Blue Bird,Indra Djokosoetono, berinvestasi di porÂtal Maskoolin.
Portal ini memberikan layanan eCommerce khusus pria. Situs ini baru saja memperoleh pendanaan pra-seri A tanpa disebutkan jumÂlah nominalnya. Maskoolin mengÂgunakan algoritma melalui kuis dan aktifitas penggunaan browser internet yang memungkinkan webÂsite Maskoolin untuk mengerti miÂnat user.
Geliat eCommerce di Indonesia makin tinggi karena kehadiran peÂmain asing seperti Lazada. PerusaÂhaan ini baru saja mengumumkan acara tahunan Online Revolution Lazada akan diluncurkan serentak di Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam.
Ajang diskon ini digelar muÂlai 11 November hingga periode puncaknya di tiga hari terakhir, jelang tanggal 12 Desember. Berbagai merek dan penjual di Asia Tenggara serta pasar interÂnasional seperti Tiongkok, Hong Kong, Amerika Serikat dan Inggris dikabarkan juga akan bergabung dalam acara diskon ini. Tidak hanya itu, lebih dari 10 juta piliÂhan produk yang tersebar dalam 13 kategori memberikan diskon hingga 80 persen.
(dtk/int)