1e24bc6fa602c2c7e9d2e2ceae1ddb9eJAKARTA, TODAY – Indonesia Property Watch (IPW) men­gungkapkan, penjualan sektor properti di kuartal I 2016 untuk daerah Jabodetabek Banten merosot sebesar 23,1 persen qtq dibandingkan kuartal IV 2015, sedangkan secara tahu­nan merosot 50 persen yoy. Hal ini merupakan indikasi sektor properti juga Kredit Pe­rumahan Rakyat (KPR) pada 2016 ini masih lesu.

Direktur Eksekutif IPW, Ali Tranghanda mengatakan, tercatat pada kuartal I 2016 penjualan sektor properti me­rosot menjadi Rp 1,267 triliun dibandingkan kuartal IV 2015 yang sebesar Rp 1,6 triliun. Angka tersebut juga merosot secara tahunan dari sekitar Rp 2,3 triliun pada kuartal I 2015.

“Untuk yang Jabodetabek Banten sebagai contoh. Ini ma­sih jatuh, KPR masih seperti itu. Di sisi lain KPR subsidi kuo­tanya kan habis,” ungkap Ali.

Bahkan menurutnya, untuk KPR Subsidi, pemerintah ma­sih belum dapat membayarnya ke BTN sebagai penyalur rumah subsidi FLPP.

Ali menjelaskan, apabila melihat trennya, penjualan dan kredit KPR seharusnya meningkat di kuartal I dan III. Namun saat ini masalah merosot. Ia mengkhawatirkan sulitnya mendongkrak KPR di kuartal II.

============================================================
============================================================
============================================================