JERMAN TODAY – Kanselir Jer­man, Angela Merkel dinobatkan sebagai Persona Tahun 2015 atau “Person of the Year” versi majalah TIME, atau kepemimpi­nannya dalam menghadapi kri­sis pengungsi dan gejolak mata uang di Uni Eropa tahun ini.

Dalam sebuah pernyataan yang menjelaskan terpilihnya Merkel, editor pelaksana TIME, Nancy Gibbs menyatakan meski­pun krisis di wilayah Eropa me­micu “pertanyaan apakah Eropa dapat terus bertahan,” Merkel, 61, muncul sebagai “tokoh yang sangat diperlukan.” “Atas upay­anya untuk negaranya yang ti­dak dapat dilakukan politisi lain, atas sikapnya yang tetap berdiri tegak melawan tirani dan men­jadi pemimpin bermoral dan teguh yang jarang ditemukan di dunia, Angela Merkel meru­pakan ‘Person of the Year’ versi TIME,” tulis Gibbs, dikutip dari Reuters, kemarin.

Dalam menanggapi terpilih­nya Merkel, juru bicara Merkel Steffen Seibert menyatakan, “Saya yakin sang kanselir akan menghargai ini sebagai sebuah insentif dalam pekerjaannya,” katanya.

Bulan lalu, Merkel meray­akan hari jadinya menjabat se­bagai kanselir selama 10 tahun, menjadikannya pemimpin ter­lama di Uni Eropa.

Selama bertahun-tahun men­jabat sebagai kanselir, Merkel terlihat sebagai pemimpin yang menghindari risiko dan cend­erung mencermati opini publik dalam merumuskan kebijakan. Namun, gaya kepemimpinan­nya berubah menjadi lebih te­gas, dibuktikan dengan peran­nya dalam mengatasi krisis di Ukraina tahun lalu, upayanya menjaga Yunani tetap berada di zona euro dan sikapnya dalam menghadapi krisis pengungsi.

Pada akhir Agustus, ketika puluhan ribu imigran melarikan diri perang di wilayah Timur Tengah untuk memasuki neg­ara-negara Uni Eropa, Merkel sepakat untuk menangguhkan peraturan suaka Uni Eropa dan memungkinkan para imigran untuk melanjutkan perjalanan mereka ke Jerman.

Sikapnya tegas terhadap siapa pun yang meragukan kebijakan­nya, dengan komentar singkat, “Wir schaffen das,” atau yang be­rarti, “Kita bisa melakukan ini.”

Kebijakan “pintu terbuka” yang diluncurkannya untuk mengatasi krisis imigran telah menyebabkan penurunan du­kungan dan popularitas dari pi­hak konservatif, merosot dari 75 persen menjadi 54 persen dalam waktu delapan bulan.

TIME mencatat kepemimpi­nan Merkel tahun ini dalam me­mimpin respon Barat terhadap upaya Presiden Rusia Vladimir Putin “mencuri Ukraina,” dan pembantaian di Paris.

Merkel sebelumnya ditem­patkan menjadi calon ‘Person of the Year’ bersama dengan kandi­dat calon presiden Amerika Seri­kat dari Partai Republik Donald Trump, yang berada di posisi ketiga, dan pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi, yang menjadi calon kedua.

Merkel merupakan wanita pertama yang mendapat gelar ini sejak Corazon Aquino pada 1986. Tahun lalu, penghargaan ‘Person of the Year’ diberikan untuk sekelompok tim dokter penanganan kasus Ebola.

(Yuska Apitya/net)

============================================================
============================================================
============================================================