Untitled-10TAK perlu menunggu lama untuk mulai belajar membaca Alquran. Menurut Abu Marlo sebagai salah satu Ustadz yang membagi pengalamannya kepada para siswa siswi Sekolah Menengah Atas (SMA), yang berlokasi di Jalan Poras, Nomor 7, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Sabtu (19/3/2016), dengan tema “ Training Al Qur’an is My Life Style “.

Oleh : Latifa Fitria
[email protected]

Meski seharusnya pendidikan Al-quran mulai diperkenalkan sebelum anak lahir dan masih berada dalam kandungan, di­mana orang tua seharusnya sudah sering memperdengarkan bacaan-bacaan Alquran. Namun, tidak ada kata terlambat untuk mendapatkan perbaikan iman dari segi spiritual, sehingga orang tua harus menge­nalkan pendidikan Alquran pada sang anak mulai sekarang.

Pengalaman adalah guru terbaik, itu sebabnya Abu Marlo menceritakan kisah perjalanan spiritualnya kepada warga SMA Pesat. Caranya berpenampilan bak seorang rocker, siapapun tidak akan menyangka jika Abu kini tengah menekuni Al-quran. Wajar saja, Abu mengenakan pakaian yang sedikit eksentrik dibandingkan ustadz lainnya.

Selama training baik peserta didik dan orangtua sangat mudah menerima apa yang disampaikan oleh Abu Marlo, karena yang disampaikan oleh Abu sangat mudah dipaha­mi, jelas menerangkannya dan dihubungkan dengan kondisi sekarang dengan masyarakat Indonesia yang kurang peduli dengan Al-qur’an.

Kepala SMA Pesat, Lida Hasanah, SPd menjelaskan training ini sengaja menghad­irkan peserta didik dengan kedua orang tu­anya, dengan training ini diharapkan terben­tuk karakter yang baik pada peserta didikya itu anak yang berbakti pada orang tua dan orang tua menjadi lebih baik dalam mendi­dik buahhatinya. Dan sekolah semakin ter­bantu dalam mendidik peserta didik, karena dukungan dari orangtua semakin besar, se­hingga ada kesamaan pandangan dan sinergi antara sekolah dengan orang tua dalam men­didik buahhatinya.

SementaraituKepala SMA Pesat Lida Hasanah,S.Pd menambahkan, “ Kegiatan Training Al Qur’an is My Life Style merupakankelanjutan program Training Birrul Walidain yang dilakukan beberapa waktu yang lalu,” ujarnya.

Ketua Yayasan Pesat Birrul Walidain, Mo­chamad Sjahuri mengaku dirinya sangat ter­inspirasi dengan apa yang disampaikan Abu. Training ini sengaja menghadirkan peserta didik dengan kedua orang tuanya, dengan training ini diharapkan terbentuk karakter yang baik pada peserta didikya itu anak yang berbakti pada orangtua dan orangtua men­jadi lebih baik dalam mendidik buah hat­inya. Dan sekolah semakin terbantu dalam mendidik peserta didik, karena dukungan dari orangtua semakin besar, sehingga ada kesamaan pandangan dan sinergi antara sekolah dengan orangtua dalam mendidik buah hatinya.

.”Kang Abu Marlo luar biasa, tawadu dan bisa menempatkan diri pada peserta yang terdiri dari peserta didikdan orang tuanya,” ujarnya.

Hal ini terbukti setelah kegiatan training sebagian besar orangtua dan peserta didik mendukung kegiatan ini, bahkan mengusul­kan untuk mengadakan training kembali, karena dinilai bermanfaat bagi orangtua dan buah hatinya.

Menurut Kosasih kegiatan ini sangat ber­manfaat dan semoga juga diikuti oleh sekolah lain, “Semoga lebih sering diadakan Training Al Qur’an is My Life Style, istri saya juga setu­ju,” ujar ayah dari Fajar Hadiansyah, pelajar kelas 11 IPA-1 SMA Pesat.

Senada dengan Kosasih, salah satu orang­tua murid lainya, Mumuh juga merasa san­gat terkesan ikut Training Al Qur’an is My Life Style. “Tambah ilmu untuk mendidik buah hati saya dan saya tambah sayang pada kelu­arga saya, “ tambah bapak dari Putri Amalia siswi kelas 11 Multi Media-1.

============================================================
============================================================
============================================================