LAS VEGASÂ – Manny Pacquaio menuÂtup perjalanan kerirnya dengan maÂnis. Dalam pertarungan jilid III kontra Timothy Bradley di MGM Grand Arena, Minggu (10/4/2016) siang WIB, boxer kawakan Filipina itu menang angka mutlak 348-330. Pacman pun berhak atas sabuk juara kelas welter versi WBO Internasional yang kosong.
Meski hampir setahun tak naik ring usai dikalahkan Floyd Mayweather Jr, naluri membunuhnya sama sekali beÂlum hilang. Petinju 37 tahun itu mampu meladeni setiap permainan Bradley dan mengurung pertahanan lawan di duel terakhirnya itu.
Tak mau kalah, Bradley juga tampil agresif dengan memeragakan pukulan kombinasi dan kecepatan kakinya. NaÂmun, petinju plontos itu tak mampu meredam kecepatan pukulan yang diÂmiliki Pacman hingga akhirnya ia terÂsungkur pada ronde ketujuh.
Kombinasi pukulan Pacman menÂganvaskan Bradley ketika dia mencoba mengindari tekanan. Sayangnya, PacÂman kehilangan kesempatan untuk menutup duel kemenangan KO karena hitungan wasit kalah cepat dengan buÂnyi bel.
Di ronde kedelapan, Bradley keluar dan melakukan serangan. Dia terlihat leluasa mendikte permainan Pacquiao, tapi ia masih belum berhasil menjatuhÂkan lawannya tersebut. Sebaliknya, PacÂquiao sukses menjatuhkan Bradley unÂtuk kali kedua di pertarungan ini (ronde sembilan) setelah pukulan hook kirinya tak mampu ditahan dengan baik.
Pertarungan perebutan sabuk juara WBO Internasional kosong itu pun akhÂirnya dimenangkan Pacquiao melalui kemenangan angka 116-110, 116-110, 116- 110.
Kendati menang, Pacquiao belum memberi kado istimewa kepada asisten pelatih, Marvin Somodio. Sebab ia tiÂdak mampu menyudahi pertarungan dengan kemenangan KO. Miguel Cotto merupakan korban terakhir keberinÂgasan Pacman yang dipukul jatuh pada 2009.
Depresi Bradley
Kalah total dalam pertarungan ini membuat Bradley memutuskan menyeÂpi sejenak untuk merenungkan masa depannya. Ambisi merusak tarung teraÂkhir Pacquiao pun musnah. Bahkan, ia tak mampu mengimbangi permainan lawan.
Mengenai masa depannya, Bradley mengaku hanya ingin rehat sejenak beÂberapa waktu. “Saya akan menikmati bersama keluarga. Saya sudah jauh denÂgan mereka selama dua bulan ini. Saya akan menikmatinya di rumah pantai di San Diego untuk bersantai,” ungkap Bradley dilansir Fightnews.
Sementara itu, pelatih Bradley, Teddy Atlas mengaku kalau kekalahan tersebut adalah tanggung jawabnya. “Itu adalah kekurangan saya. Sayalah yang bertanggung jawab,” tegasnya.
Namun Bradley buru-buru memÂbantahnya. Ia mengatakan kalau hasil laga tak sepenuhnya menjadi tanggung jawab Atlas.
Menurut Atlas, selama ia berkarier sebagai pelatih sosok petinju ini meÂmang berbeda dari yang lainnya. “Dia adalah manusia terbaik yang pernah ada selama karier saya,†tukasnya.
Resmi Pensiun
Menang angka mutlak atas Bradley tak membuat Pacquiao mengurungkan niat pensiunnya. Salah satu alasan unÂtuk mengakhiri petualangannya di atas ring karena ingin berkumpul bersama keluarga dan fokus dalam pemilihan Presiden Filipna, Mei mendatang.
Dalam pertarungan trilogi ini, PacÂquiao sukses menjatuhkan Bradley seÂbanyak dua kali di ronde ketujuh dan kesembilan. Namun petinju berkepala plontos itu tetap mampu memberikan perlawanan sampai ronde ke-12. “Secara fisik, jika Anda bertanya kepada saya, maka saya akan menjawab masih baik-baik saja,†katanya.
“Saya masih bisa bertarung. Tapi saya telah membuat keputusan untuk kembali ke Filipina dan membantu maÂsyarakat di sana. Selain itu, saya juga bisa menghabiskan banyak waktu denÂgan keluarga saya,” ungkap Pacquiao seperti dikutip Reuters.
Pertarungan ini bisa dikatakan seÂbagai ajang kampanye gratisan buat Pacquiao. Sebab ia akan bertarung memperebutkan kursi calon Presiden Filipina pada Mei mendatang. Itu maÂkin diperkuat dengan penjelasannya kepada awak media bahwa ia akan fokus pada dunia politik. “Saya memiliki komitmen kepada keluarga saya bahwa saya akan pensiun setelah pertarungan ini,” sambung PacMan.
Disinggung apakah ia nantinya akan tertarik kembali ke atas ring, Pacquiao menjawab tidak akan. Petinju berkuÂmis itu menjelaskan jika dirinya akan menikmati pensiun dengan membantu banyak orang. “Jika Anda bertanya keÂpada saya kalau saya datang kembali, mungkin saya akan menjawab tidak. Karena saya akan menikmati masa pensiun ini dengan membantu banyak orang,” tukas Pacquiao.
(Rishad/Net)