BOGOR TODAY – Roemah KahoeriÂpan bersama Komunitas PelestarÂian Pusaka Budaya Bogor (KPPBB) meluncurkan ‘Peta Panduan JelaÂjah Kota Pusaka Bogor’. Tujuannya untuk masyarakat agar lebih peka terhadap Bangunan Cagar Budaya (BCB) yang ada di Kota Bogor.
Kepala Dinas Kebudayaan Prawisata dan Ekonomi Kreatif (Disbudparekraf) Kota Bogor, Shahlan Rasyidi, mendukung atas disandangnya predikat Kota Bogor sebagai Kota Pusaka. Ini diharapÂkan mampu membesarkan Kota Bogor di luar daerah bahkan hingÂga ke mancanegara.
Pria berkumis tipis ini membeÂberkan, seharusnya pihak komuniÂtas ini dapat bekerjasama dengan Pemerintah Bogor. “Seharusnya menanyakan ke kami, karena peta seperti ini sudah diluncurkan PemÂkot Bogor,†kata dia.
Sahlan juga menyayangkan, banyaknya BCB yang hilang, hasil pengumpulan data pada tahun 2007 ada 632 BCB di Kota Bogor. Namun untuk data pada bulan Januari 2015 tinggal 465 BCB. “Kedepanya kami akan memperÂtahankan BCB yang ada di Kota Bogor,†ungkapnya.
Sementara itu, Ketua KPPBB, Dewi Djukardi, mengatakan, fungsi dari peta ini selain mensosialisasiÂkan kepada masyarakat tempat-tempat bersejarah yang ada di Bogor. Dirinya juga menjelaskan, selain tempat pusaka, peta ini juga memberikan informasi potensi alam dan udaya yang ada di Bogor. “Tujuan kami ingin berbuat sesuaÂtu untuk Bogor, kami juga ingin anak-anak penerus bangsa paham tentang kotanya sendiri,†kata dia.
Dewi kembali mengungkapkan, situs dan BCB tidak punah, dan meÂlestarikan seluruh BCB yang ada di Bogor. Dirinya juga menegaskan, akan memperketat koridor hukum atas situs dan BCB yang ada di BoÂgor. “Kami ingin BCB Bogor dilindunÂgi dan jika ada yang merusak harus dikenai sanksi pidana,†tuntasnya.
(Rizky Dewantara)