CIGUDEG TODAY – Empat orang gurandil tewas dalam sumur galian tambang emas. Mereka meninggal diduga karena menghirup gas beracun di dalam lobang tambang emas dilokasi Penambangan Emas Tanpa Ijin (PETI) di Gunung Cingaleng Desa Banyuresmi Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor pada minggu, (17 /3/19) sekitar pukul 14.00.wib

Kapolsek Cigudeg Kompol Asep Supriadi membebarkan, bahwa empat orang warga itu merupakan penambang ilegal atau gurandil yang menggali lubang PETI (penampang tanpa izin) emas, di area Gunung Cingaleng Desa Banyuresmi Kecamatan Cigudeg .

“Evakuasi terhadap empat gurandil berhasil dilakukan oleh masyarakat minggu sore, dan langsung dimakamkan malam itu juga oleh keluarganya,” kata Asep kepada Wartawan minggu (17/3/2019).

BACA JUGA :  KLHK Gelar Kick Off Meeting, Siti Nurbaya Targetkan RPP PPPLH Selesai Juli 2024

Asep menyebutkan, empat orang yang tewas tersebut yakni, Ata (27) warga Kampung Cililin Sabrang Desa Banyuresmi, Satri (25) warga Kampung Cililin Sabrang Desa Banyuresmi, Kosim (28) Kampung Cililin Sabrang Desa Banyuresmi, Adam, Desa Banyuwangi Kecamatan Cigudeg.

Peristiwa tersebut terjadi saat ke empat korban tersebut sedang mengecek untuk mengambil bahan emas didalam lubang penggalian di lokasi Gunung Cingaleng, Desa Banyuresmi. Namun kurang lebih sekitar 15 menit masuk kedalam lobang galian ilegal, korban Adam warga Desa Banyuwangi berusaha keluar dari lobang dengan nafas yang sesak dan terengah – engah dengan kondisi yang lemah.

Karna tidak kuat berjalan naik untuk keluar lobang, korban pun terjatuh kembali kedalam lobang, melihat Adam terjatuh ketiga korban Ata, Kosim dan Satri turun kedalam lobang untuk menolong Adam Korban yang terjatuh.

BACA JUGA :  APA ITU PATOLOGI ANATOMIK (PA)

“Naas ketiga korban yang mau menolong pun tidak bisa naik kembali keluar lobang karna lemas akibat menghirup gas beracun dan ke empat korban tewas di dalam lobang,” terang Asep.

Sekitar pukul 17:00 warga berhasil mengevakuasi keempat korban yang tewas didalam lobang, namun ke empat korban langsung di semayamkan di rumah masing-masing.

“Keluarga korban dari ke empat orang yang tewas itu menerima bahwa kejadian tersebut adalah musibah dan sudah menjadi resiko PETI (Gurandil),” pungkasnya. (Agus)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================