BOGOR TODAY – Istilah Islamisasi Sains merupakan pengantar yang baik dalam mengenalkan konsep pemikiran Islam secara umum. Demikian yang disampaikan Dr. Wido Supraha dalam Kuliah Islamisasi Sains dan Kampus (ISK) di Ruang Sidang Gedung Pascasarjana Universitas Ibn Khaldun Bogor (UIKA) pada Sabtu 16 Februari 2019 kemarin.

Kuliah ISK merupakan yang perdana dibuka di UIKA. UIKA sendiri merupakan pencetus gerakan ISK yang dimotori oleh para pendirinya. “Kampus UIKA sangat identik dan erat kaitannya dengan ISK,” kata Dr. Wido Supraha.

Sesuai tema pertemuan pertama membahas soal Agama, Sains dan Sejarah Sains. Dr. Wido menjelaskan, ketiga hubungan tersebut saling berkaitan. Sejumlah fakta yang menunjukkan bahwa sains dan perkembangannya telah dilakukan oleh kaum muslimin sejak barat mengalami masa yang disebut Dark Ages. “Salah satunya adalah pernyataan George Salton tentang kemajuan peradaban dan perkembangan sains oleh kaum muslimin yang hanya membutuhkan 2 abad,” tuturnya.

BACA JUGA :  Gegara Balapan Motor, Siswa SMP di Makassar Dikeroyok 5 Pria Terekam CCTV

Menurutnya, sains modern telah menghilangkan konsep tuhan dalam setiap pengkajiannya. Hal tersebut menyebabkan keraguan (confusion), deislamzation, corruption of knowledge dan hilangnya adab (lost of adab) sebagai hasil dari sains modern. “Semakin banyak belajar di kampus, semakin ragu. Keraguan tersebut membawa seseorang kepada Ateisme. Ragu pada kebenaran dan membenarkan keraguan,” kata Wido.

Sementara, lanjutnya, konsep tuhan dalam Islam sebagai bangunan sentral dalam pemikiran Islam sehingga sains meyakinkan seseorang pada kebenaran hakiki, yaitu adanya Tuhan yang Maha Esa sebagai reason dari setiap perkara.

“Sains yang terislamisasi dapat dipahami secara utuh dan memperbaiki kerusakan-kerusakan dunia yang diakibatkan oleh barat sebagaimana saya kutip dari Syed Naquib Al-Attas,” pungkasnya.

BACA JUGA :  Penemuan Mayat Tersangkut Tumpukan Kayu di Sungai Dalu Dalu Batubara

Sebagai informasi, Kuliah ISK dilaksanakan dua jam sekali dan sebanyak delapan bulan dengan satu pertemuan setiap bulannya, serta satu ujian pada pertemuan terakhir di bulan Desember. Tujuannya adalah menebarluaskan Islamic Worldview sebagai kerangka berpikir utuh bagi setiap muslim.

Sehingga misi islamisasi sains dapat terealisasikan dalam konsep kehidupan, baik di bidang pendidikan, ekonomi, sosial-politik, dan lainnya. Pertemuan yang dihadiri sekitar 40 orang ini merupakan pertemuan pertama dari batch satu. Pendaftaran untuk batch berikutnya masih dibuka karena cukup banyaknya peminat. Peserta kuliah ISK pun terdiri dari kebanyakan para magister, diikuti para sarjana satu, hingga doktor. (Faris / PPL)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================