SRAGEN TODAY – Keberadaan warung mie ayam Rp 2.000 menjadi viral di media sosial, terutama Facebook. Bukan sekadar isapan jempol, mie ayam itu memang berharga Rp 2.000.

Warung mie ayam tersebut berada di Dukuh Gondang RT 37, Desa Grasak, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Pemiliknya adalah Rika Septi Anadewi (25) dan suaminya, Febriana Trilaksono (25).

Rika sudah berjualan dua bulan terhitung dari Desember tahun lalu. Adapun Rian, sang suami, sehari-hari bekerja sebagai kuli bangunan.

“Dulu saya ikut bantu jualan bulik (tante) di dekat MTs 1 Gondang. Karena anak saya nggak ada yang jagain, ya sudah saya jualan di rumah saja,” ujar Rika.

Rika mendapat resep bumbu mie ayam dari mertuanya. Tak hanya dia dan bu lek, mertua dan kakak Rika juga berjualan mie ayam di tempat masing-masing.

“Alhamdulillah nggak rugi. Bu lek saya yang berjualan mie ayam malah iri dengan laba yang saya dapat,” jelasnya.

Rika mengaku hanya bermodal Rp 100.000 pinjaman dari neneknya. Sehari Rika mampu menjual 100 porsi mie ayam. Dia biasa membeli mie kering di pasar dekat rumah. Sehari rata-rata Rika membeli 10 pak. Adapun daging ayam sehari habis 2 hingga 3 ekor. Dia pun mendapatkan laba bersih rata-rata Rp 70.000 setiap hari.

BACA JUGA :  Tukang Kasur Keliling di Sampang Cabuli Bocah 6 Tahun hingga Trauma

“Saya menjual Rp 2.000 biar anak-anak juga bisa beli. Apalagi anak muda hingga orang tua,” ujarnya.

Ada kisah sedih di balik pilihan Rika dan suami berjualan mie ayam Rp 2.000 ini. Suatu hari ketika belum berjualan, anaknya meminta uang jajan Rp 2.000. Gara-gara tidak punya uang, Rika tak mampu memenuhi permintaan anaknya.

“Sedih, nelangsa. Ketika anak minta uang jajan Rp 2.000 saja, saya nggak bisa ngasih,” ujar Rika meneteskan air mata.

Dia mengaku mendapat banyak mendapat cibiran dari netizen karena harga mie ayam Rp 2.000.

“Mie ayam apa itu cuma Rp 2.000, mencurigakan. Pasti ayamnya ayam mati,” jelas Rika sambil membacakan komentar di Facebook.

Ketika dibilang kalau ayamnya hidup, mie-nya akan habis dimakan atau dipatuk ayam, dia pun tertawa.  Rika mengaku senang bisa berjualan tanpa meninggalkan anaknya. Dia juga bersyukur bisa mendapatkan laba walau sedikit.

“Dulu saya bikin hanya satu panci, itu saja habis Alhamdulillah. Sekarang 3 panci besar kadang kurang. Yang penting saya tidak rugi. Bisa jualan, jaga anak, bisa beliin jajan anak,” terangnya.

BACA JUGA :  Jadwal Lokasi SIM Keliling Kota Bogor, Rabu 1 Mei 2024

Perlu diketahui, sebenarnya saat ini belum ada warung mie ayam di rumah Rika. Dia melayani pembeli di dalam rumah yang bisa dibilang sederhana. Mereka biasa memesan lebih dulu via Whatsapp, kemudian akan mengambil setelah jadi. Tak ubahnya sistem bayar di tempat (COD) dalam penjualan online. Namun, Rika berencana akan segera membuka warung mie ayam di depan rumahnya. Dia sudah mulai membeli mangkok, wadah kecap, meja, dan kursi.

“Kurang bersih-bersih, belum sempat. Suami saya masih bekerja,” paparnya.

Meski harganya murah, namun rasa mie ayam ini tidak berbeda dari mie ayam yang berharga lebih mahal. Cuma memang porsinya lebih sedikit sehingga orang dewasa tak cukup memesan semangkuk.

Seperti yang disampaikan Fira (31), seorang pelanggan Rika yang sore itu datang mengambil pesanannya. Dia berlangganan karena mie ayam buatan Rika enak, tak hanya murah.

“Harga murah rasa enak. Mie ayam porsi kecil dengan harga segitu sudah cukup. Kualitasnya bagus harganya juga bagus,” papar dia. (Net)

 

 

 

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================