NEW YORK TODAY – Organisasi Kesehatan Dunia tengah menggelar rapat darurat di Jenewa, Swiss, untuk membahas ‘ledakan’ penyebaran virus-virus mematikan seperti Zika dll. Tak hanya itu bahkan Para ilmuwan merilis serangkaian peta ‘hot-spot’ untuk memperingatkan daerah yang paling mungkin memiliki virus pembunuh.

Seperti dilansir dari UC Davis dan Daily Mail Selasa (8/1/2019), negara-negara yang paling mungkin bertanggung jawab atas wabah virus pembunuh menular seperti Zika atau demam berdarah telah diungkapkan oleh para ilmuwan.

Para peneliti telah membuat peta untuk menunjukkan titik penyebaran virus mematikan itu di seluruh dunia, dengan mencari tahu hewan mana yang paling mungkin menyebarkan penyakit. Peta menunjukkan di mana flavivirus yang ada, virus infeksi sebagian besar menyebar oleh nyamuk dan kutu.

Sebagai contoh, ensefalitis Jepang kemungkinan besar akan pecah di Eropa Barat, sedangkan Virus West Nile adalah ancaman utama di Amerika Utara.

BACA JUGA :  Timnas Indonesia Masih Berpeluang ke Olimpiade 2024 Paris

Informasi tentang ribuan spesies burung dan mamalia terlibat dalam penelitian ini dan para peneliti mengatakan itu akan membantu memprediksi dan melacak virus di seluruh dunia.

Para peneliti dari University of California, Davis, telah memetakan di mana mereka telah memetakan wabah virus yang akan dikenal di masa depan atau jenis serupa yang akan terjadi.

Virus seperti Zika, demam berdarah dan Nil Barat cenderung menular ke manusia. Para ilmuwan telah membandingkan informasi tentang setiap spesies burung dan mamalia untuk mencari tahu mana yang membawa berbagai jenis virus.

  1. Dan hasilnya para ilmuwan telah mempetakan negara-negara mana yang akan dihinggapi virus-virus mematikan tersebut di antaranya:
    Virus Zika dan demam kuning kemungkinan besar akan menyebar di Asia Tenggara, khususnya Indonesia, Malaysia, dan sedikit di Eropa dan Afrika.
  2. Sementara untuk Virus West Nile akan tersebar AS, Meksiko, dan selatan Kanada, dan penyebaran terendah ada di seluruh Eropa dan Rusia.
  3. Ensefalitis St Louis dan virus Usutu juga kemungkinan ditemukan di daerah yang sama.
  4. Demam berdarah, yang biasa terjadi dan dapat menyebabkan demam, muntah, dan ruam, kemungkinan besar akan merebak di Amerika Selatan seperti Brazil dan negara-negara sekitarnya.
  5. Virus Tick-borne encephalitis (TBEV), infeksi yang dapat merusak otak manusia, kemungkinan besar muncul di Rusia dan Eropa utara,Menurut penelitian, Eropa Barat dan Jepang paling berisiko wabah ensefalitis, infeksi otak yang ditemukan pada babi yang dapat menyebabkan kejang, kelumpuhan, dan bahkan kematian pada kasus parah di manusia. (Net)
BACA JUGA :  Monyet Ekor Panjang Turun ke Permukiman Warga dari Puncak Gunung Merapi

 

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================