BOGOR TODAY – Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bogor Annas Rasmana mengajak para pelaku usaha untuk memanfaatkan fasilitas surat Izin Usaha Mikro dan Kecil (IUMK). Menurut Annas, layanan ini sebagai bentuk dukungan pemerintah dalam perkembangan UMKM dari segi mempermudah akses permodalan.

“Saat ini di Kota Bogor sudah bisa memanfaatkan IUMK. Untuk legalitas para pelaku UMKM. Jadi, mereka tidak perlu lagi bikin PT atau CV. Cukup satu lembar IUMK saja,” ungkap Annas di Balaikota, Senin (3/12/2018).

Ia menjelaskan, IUMK bisa didapat di seluruh Kecamatan di Kota Bogor. “Satu hari pengurusan dan gratis di kecamatan. Kami berusaha permudah, karena UMKM merupakan salah satu pemberi kontribusi besar dalam Pendapatan Asli Daerah (PAD),” jelasnya.

Dengan memberikan kemudahan dalam kepengurusan IUKM, lanjut Annas, diharapkan para pelaku UMKM dapat dengan mudah memperoleh pinjaman modal pada bank. “Prinsip IUKM adalah prosedur sederhana, keterbukaan informasi bagi pelaku usaha dan adanya kepastian hukum dan kenyamanan dalam usaha,” bebernya.

BACA JUGA :  Melonguane Sulut Guncang Gempa Magnitudo 4,6

Saat ini, kata Annas, jumlah UMKM di Kota Bogor tercatat ada sekitar 23 ribu pelaku usaha. “Didominasi sektor kuliner 60 persen, kerajinan 30 persen dan 10 persen sisanya adalah batik dan sektor kreatif lainnya,” kata dia.

Tidak itu saja, fokus Pemkot Bogor terhadap pemberdayaan UMKM juga ditunjukan dengan menggelar berbagai pelatihan. “Sesuai arahan Pak Walikota, pelatihan harus bersifat kekinian dan melihat peluang yang ada di pasar. Jadi harus dikemas secara milenial, network, jingle iklan, desain kemasan, fotografi, bahasa Inggris. Kita menuju ke era milenial. Bahkan, kami juga rutin melakukan pelatihan ekspor agar UMKM Kota Bogor siap menghadapi perdagangan bebas,” terangnya.

BACA JUGA :  Diduga Punya Masalah Disekolah, Siswa SMK di Gunungsitoli Nekat Gantung Diri

Sementara itu, Walikota Bogor Bima Arya menyebut, pihaknya terus berupaya untuk menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui sektor informal utamanya UMKM. “Karena kami melihat potensi UMKM di Bogor ini sangat besar sekali memerlukan penanganan yang terkoordinasi dengan semua stakeholder. Jadi kami membangun kemitraan dengan berbagai pihak, seperti kamus, perusahaan, perbankan untuk mendorong UMKM ini naik kelas,” ungkap Bima.

Ia menambahkan, memprioritaskan UMKM ini bukan hanya sekadar untuk menambah PAD, tetapi juga meningkatkan jumlah penyerapan tenaga kerja. “Jadi ada efek ganda yang diraih di situ. Kami juga mengucapkan terimakasih atas kerja keras Dinas UMKM, Kota Bogor mendapatkan penghargaan Natamukti Nindya 2018 dari Kementerian Koperasi dan UKM,” pungkasnya. (Putri)

 

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================