BOGOR TODAY – Tiga pelajar dari tiga SMK di Bogor diamankan petugas karena tertangkap tangan menjual senjata tajam jenis celurit melalui Facebook. Penangkapan dilakukan Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, Kompol Agah Sonjaya, bersama Wali Kota Bogor, Bima Arya.

Bima Arya mengatakan ketiga pelajar ditangkap setelah tim dari Satpol PP Kota Bogor memantau aktivitas di salah satu grup Facebook yang beranggotakan pelajar SMK di Bogor dan sekitarnya. Di dalam grup tersebut kerap terjadi transaksi jual-beli senjata tajam yang digunakan untuk tawuran.

“Kami bentuk tim kecil di Satpol PP untuk menelusuri grup di medsos itu. Karena di grup itu sangat terang-terangan menjual senjata tajam,” kata Bima Arya usai melakukan penyergapan bersama pihak kepolisian, Rabu (18/7/2018).

Penangkapan dilakukan di kawasan Perumahan Bogor Nirwana Residence, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Anggota menyamar menjadi pembeli dan sepakat untuk COD (cash on delivery) di lokasi.

BACA JUGA :  Kebakaran Hanguskan Mobil Warga Karangasem, 4 Armada Dikerahkan

Petugas kepolisian dan Satpol PP sempat kerepotan saat berupaya menangkap ketiga pelaku yang kabur ke arah perkebunan dan perumahan warga. Petugas kepolisian bahkan sempat mengeluarkan tembakan peringatan agar ketiga pelaku menyerahkan diri.

Akhirnya ketiga pelaku berhasil diringkus di perkebunan dan kolam ikan milik warga. Polisi akan memanggil orang tua dari ketiga pelajar yang ditangkap ini.

“Terhadap anak ini memang kita kita punya asas ultimum remedium, yaitu bahwa proses hukum itu adalah jalan terakhir. Kalau masih bisa dibina melalui orang tua, sekolah maupun aparat setempat, ya kita serahkan untuk pembinaan. Tapi kalau tidak bisa dibina, kita akan proses hukum,” kata Agah Sonjaya.

BACA JUGA :  Resep Membuat Donburi Ayam Krispi untuk Menu Makan Andalan Keluarga

Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto yang ikut dalam penangkapan tersebut mengaku sangat sedih dan marah atas kejadian ini. Menurut Bima, salah satu persoalan tawuran ini karena adanya produksi, distribusi, penjualan senjata tajam.

“Ini satu saja dari sekian banyak kemungkinan transaksi dari jaringan pengedar senjata tajam yang beredar di kalangan anak-anak STM,” ujar Bima.

Bima Arya berharap, pasca-penangkapan penjualan senjata tajam ini akan berdampak terhadap menurunnya peredaran senjata tajam di kalangan pelajar dan menekan aksi tawuran yang bisa memakan korban.

“Kami akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian, kan mereka punya tim cyber crime. Di situ kita akan awasi. Jadi kita nyatakan perang terhadap kekerasan, kita mulai dari aspek preventifnya,” imbuh Bima Arya. (net)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================