BOGOR TODAY – Detik – detik menyambut bupati baru Kabupaten Bogor, DPD KNPI Kabupaten Bogor bersama KPUD dan Panwaslu Kabupaten Bogor menggelar deklarasi pilkada bersih 2018 dari segala bentuk praktik kampanye hitam, politik uang, ujaran kebencian, Hoax dan politisasi sara juga menolak golput.

“Kami ingin memberikan kesadaran dan pendidikan politik cerdas bagi kaum muda sebagai pemilik masa depan untuk turut berpartisipasi dalam politik demi suksesnya penyelenggaran pilkada,” ujar Ketua Panitia Acara, Sulhan Kelana Bumi (SKB) saat acara di di Ball Room Hotel Olympic Renotel, Sentul (11/6/2018).

SKB yang juga Wakil Ketua Bidang Hukumk dan Politik di DPD KNPI Kabupaten Bogor menjelaskan, antisipasi konflik horizontal di tataran masyarakat  akar rumput (grassroot)  sekaligus menjaga kondusifitas dan iklim politik  dengan memberikan kesejukan dirasa sangat perlu. Untuk itu, dibuatlah Gerakan politik kaum muda Pilkada Bersih 2018 ini,” tutur SKB.

Hadir dalam acara itu, Ketua Divisi Hukum KPUD Kabupaten Bogor Erik Fitriadi, Ketua Panwaslu Kabupaten Bogor Ridwan Arifin, Pengamat Politik Yusfitriadi dan pakar media Alfian Mujani. Selain itu, hadir ratusan pengurus  OKP dan ORMAS, Pengurus KNPI Kecamatan se-Kabupaten Bogor.

BACA JUGA :  Resep Membuat Sambal Teri Cabe Hijau, Sederhana Tapi Bikin Ketagihan

SKB yang merupakan Inisiator Gerakan Politik  Kaum Muda untuk pilkada bersih 2018 menambahkan, kegiatan ini merupakan ajang konsoliadsi kaum muda Kabupaten Bogor khususnya yang berhimpun di KNPI, telah lahir poin-poin deklarasi pilkada bersih 2018 Kabupaten Bogor.

“Jadi sudah jelas, sikap kaum muda ini agar transformasi alih kepemimpinan di kabupaten Bogor ini berjalan mulus dan damai, akan menjadi kemenangan bersama untuk Bogor lebih maju dengan menyambut bupati baru yang berpihak pada kaum muda dan masyarakat,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua DPD KNPI Kabupaten Bogor, M Burhani menjelaskan DPD KNPI Kabupaten Bogor merupakan wadah berhimpun 83 organisasi Kemasyarakat Pemuda (OKP) dan 40 Pengurus Kecamatan KNPI se-Kabupaten Bogor, menolak segala bentuk apapun yang mencederai pesta demokrasi yang akan berlangsung 27 Juni 2018 mendatang di Bumi Tegar Beriman.

“Acara ini, sengaja kami selenggaran di bulan suci Ramadhan menjelang Hari raya Idul Fitri. Saya berharap, dengan gerakan ini parpol, paslon, tim pemenangan atau relawan harus menaati aturan kampanye sampai dengan pelaksanaan hari H pilkada nanti,” imbau Burhan.

BACA JUGA :  Sejarah Baru, Timnas Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U-23

Menurutnya, tahapan kampanye pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota tahun ini beriringan dengan Ramadan. Sementara, bulan suci Ramadan merupakan momentum penguatan spiritual, moral dan perilaku dalam menyucikan segenap pikiran menuju hari kemenangan idul fitri nanti.

KNPI akan membantu KPUD dan Panwaslu sebagai penyelenggra pilkada untuk selalu menjunjung asas Langsung Umum Bebas Rahasia (Luber) dan Jujur dan Adil (jurdil), dengan menjadi Pemantau Pilkada sampai pelaksanaan pilkada pada hari H nanti, dengan menggerakan struktrur sampai tingkat kecamatan dengan melakukan pemantauan sampai tingkat desa dan TPS demi mewujudkan kehidupan berkebangsaan melalui pembangunan demokrasi substantif dan sehat.

“KNPI secara lembaga tetap menjunjung independensi, KNPI tidak berpihak kemana mana, tapi ada dimana mana,  Yang pasti kita yakin KNPI akan selalu ada di hati kaum muda dan rakyat kabupaten Bogor untuk mewujudkan kabupaten termaju se-Indonesia,” tandasnya. (Iman R Hakim)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================