BOGOR TODAY – Perusahaan Daerah Pasar Pakuan Jaya (PD Pasar Pakuan Jaya) mulai memberikan sosialisasi revitalisasi Blok G Pasar Kebon Kembang dan sosialisasi pun disambut baik pedagang Blok G Pasar Kembang, karena usia bangunan pasar blok G sudah usai dan bangunan sudah tidak layak pakai.

Kepala Bagian Usaha Jasa PDPPJ, Iwan Suwandi  mengatakan, sosialisasi kali ini PDPPJ menyampaikan siteplan dan gambar kepadapara pedagang dan pedagang cukup tertarik dengan siteplan tersebut, akan tetapi ada beberapa aspirasi dari pedagang terhadap rencana kios yang berada di lantai basement yang mengarah kepada Taman Topi dikarenakan takut akan adanya banjir.

“Pedagang mengusulkan bahwa sebaiknya pembangunan dibangun ke lantai atas saja, bukan ke basement,  kami menjelaskan  bahwa pembangunan tidak boleh melebihi tinggi dari pada Mesjid Agung, dan kesimpulan yang kami dapat bahwa pedagang hanya ingin pembangunan dibangun hanya 2 lantai saja, yaitu lantai dasar dan lantai satu saja,” tutur Iwan.

BACA JUGA :  DPRD Kota Bogor Sampaikan Hasil Pengawasan Pembangunan dan Penjaringan Aspirasi Masyarakat

Rencana pembangunan yang seharusnya dilaksanakan tiga bulan kedepan (mei 2018-red), tidak dapat dilaksanakan karena menurut pedagang pada bulan tersebut pasar sedang ramai – ramainya, dan  perizinan juga masih dalam proses, maka aspirasi pedagang tersebut akan di sampaikan lagi pimpinan PDPPJ.

Iwan Arif Budiman, Kepala Pasar Kebon Kembang menyampaikan dalam kegiatan sosialisasi tersebut pedagang yang hadir mewakili pedagang untuk 24 kios, karena pedagang ada yang punya 2 sampai 3 kios. Pedagang paham dan mendukung revitalisasi blok G dengan beberapa aspirasi yakni, tidak perlu ada lantai basement yang terkoneksi Taman Topi, karena berbeda secara komoditas dan segmen pasarnya

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kota Bogor, Jumat 3 Mei 2024

“Tempat Penampungan Sementara (TPS) diusulkan bisa dengan luas 9 m2, Harga lantai dasar dan lantai atas bisa dengan rumus Indeks, Lantai atas yang memungkinkan tidak tampias / aman dan minim rembesan atau bocor mengingat intensitas hujan Kota Bogor,” jelasnya.

Iwanpun meminta komunikasi intens terbuka, berkelanjutan demi kondusifitas dan kelancaran pembangunan blok G tersebut demi kelancaran pedagang estetika lokasi dan pembangunan kawasan Kota Bogor.

“Saya sempat sampaikan tentang kelayakan uang muka itu kisaran 30 persen. bisa dijembatani dengan Bank untuk permodalan pedagang blok G. Proses administrasi dan Perizinan juga sedang berjalan,” tutup Iwan. (Rifki S)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================